Ahad 06 Jun 2021 12:12 WIB

KLHK Lepas Liarkan Tiga Berang-berang ke Sungai Ciliwung

Ini merupakan konsekuensi Komunitas Ciliwung agar berang-berang bisa hidup alami

Rep: Amri Amrullah/ Red: Gita Amanda
Relawan Komunitas Ciliwung Depok (KCD) melepasliarkan berang-berang di Sungai Ciliwung, GDC, Depok, Jawa Barat, Sabtu (5/6/2021). Pelepasliaran berang-berang sebanyak tiga ekor tersebut dalam rangka upaya menjadikan Sungai Ciliwung Depok sebagai taman edukasi dan konservasi.
Foto:

Sungai Ciliwung dipilih sebagai lokasi pelepasliaran karena sungai yang memiliki panjang 120 kilometer (km) ini merupakan habitat yang cocok bagi berang-berang yang memang menyukai kawasan basah yang mempunyai banyak air, khususnya aliran sungai dan juga pinggir pantai. Sungai Ciliwung, khususnya yang melewati Kota Depok, vegetasinya masih bagus dengan berbagai jenis tegakan pohon seperti Loa, Sukun, Beringin, Benda, dan jenis Bambu. Hal terpenting adalah bahwa Sungai Ciliwung masih memberikan daya dukung yang cukup memadai untuk keberlangsungan hidup berang-berang karena ketersediaan pakan berupa ikan masih cukup berlimpah.

Berang-barang cakar kecil merupakan satwa tidak dilindungi. The IUCN (International Union for Conservation of Nature) Red List of Threatened Species  mengkategorikan berang-berang cakar kecil ke dalam kelompok vulnerable atau rentan karena kecenderungan populasinya di alam semakin berkurang. Selain degradasi habitat yang masih berlangsung, perburuan liar juga menjadi faktor penyebab menurunnya populasi jenis berang-berang ini.

Pelepasliaran satwa tersebut dilakukan secara langsung oleh Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati-Ditjen KSDAE KLHK, Indra Eksploitasia, disaksikan oleh Kepala Balai Besar KSDA Jawa Barat, Ammy Nurwati, Kepala Balai KSDA DKI Jakarta, Karyadi, Ketua Komunitas Ciliwung Depok, beserta undangan lainnya yang berasal dari berbagai instansi, baik pusat, daerah, maupun LSM. Pelepasliaran berang-berang cakar kecil ini sebagai penyeimbang ekosistem alami sungai Ciliwung, dan diharapkan tidak hanya menjadi simbol kebebasan bagi satwa liar tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement