Ahad 06 Jun 2021 12:00 WIB

Didampingi Prabowo, Megawati Resmikan Patung Bung Karno

Megawati juga menceritakan cerita di balik patung Bung Karno menunggang kuda.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Presiden kelima RI Megawati Soekarno Putri meresmikan Patung Presiden pertama RI Ir Soekarno di halaman Gedung Kementerian Pertahanan RI, Ahad (6/6). Saat peresmian, Megawati didampingi Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto yang ikut bersama-sama saat menekan tombol sirene tanda peresmian.

Peresmian Patung Bung Karno ini bersamaan dengan momentum hari kelahiran Sang Proklamator ke-120 tahun. Megawati dalam sambutannya menyampaikan, atas nama keluarga besar Bung Karno mengucapkan terimakasih atas penghormatan yang diberikan kepada ayahnya tersebut.

Baca Juga

"Atas nama pribadi dan keluarga besar Bung Karno saya mengucapkan terimakasih dan penghormatan secara khusus kepada bapak Prabowo Menteri Pertahanan RI dan sekaligus sahabat saya atas peresmian Bung Karno ini," kata Megawati saat sambutan yang disiarkan secara siaran virtual, Ahad (6/6).

"Kebetulan, peresmian Patung Bung Karno bertepatan pada peringatan

hari kelahiran beliau yag ke 120 tahun. Jadi sungguh menurut kami keluarga, sangat istimewa," kata Megawati.

Megawati menilai peresmian patung Bung Karno ini menjadi momentum untuk mengingatkan seluruh perjuangan penggagas ideologi bangsa itu dalam memberikan seluruh ide, gagasan, cita cita maupun perjuangan bagi bangsa Indonesia. Ia berharap adanya patung Bung Karno ini bisa memberikan semangat kepada generasi penerus bangsa untuk terus membawa bangsa Indonesia menjadi lebih maju.

"Menjadikan sebuah api semangat yang tak kunjung padam sebagai energi perjuangan untuk membawa bangsa ini semakin berdaulat semakin maju dalam seluruh aspek kehidupan, namun tetap kokoh dengan karakter dan budaya bangsa," kata Megawati.

Megawati juga menceritakan cerita di balik sejarah patung Bung Karno yang tengah menunggang kuda tersebut. Patung itu diambil saat momentum  peringatan angkatan perang di ibu kota RI di Yogyakarta. Saat itu, sebagai panglima angkatan tertinggi, Bung Karno diminta untuk menunggang kuda yang belum pernah ia lakukan.

"Saya dengar cerita dari ibu saya, sangat panik, karena seperti dikatakan tidak tahu bagaiamana menunggang kuda," kata Megawati.

Namun, karena tanggung jawabnya, Bung Karno melakukan latihan selama beberapa hari untuk bisa menunggang kuda. Bung Karno juga, kata Ketua Umum PDIP itu, meminta dicarikan kuda yang agak jinak.

"Ini menurut cerita ibu saya, beliau minta dicarikan kuda yang jinak, jadi tidak dpt saya bayangkan mendengar cerita ibu saya itu gimana seorang panglima tertinggi itu kudanya jinak, tentunya harusnya garang menurut saya," katanya.

Sementara, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dalam sambutan laporan peresmian mengungkapkan peresmian patung Bung Karno sebagai bagian penghormatan dan mengenang jasa-jasa Presiden Soekarno.

Ia mengingatkan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa-jasa para pahlawan. Sedangkan Bung Karno kata Prabowo, tidak hanya presiden pertama RI tetapi juga proklamator kemerdekaan, sekaligus penggagas ideologi negara.

"Karena itu sepantasnya bagi kita sebagai generasi penerus untuk selalu mengenang jasa-jasa beliau, ini bukan dari bagian kultus individu, ini bukan memuja muka masa lalu tapi ini pewarisan nilai nilai kebangsaan," kata Prabowo.

Momentum peresmian yang bersamaan hari kelahiran Bung Karno ini diharapkan membuat generasi muda saat ini mengerti dan sadar sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia. Kemerdekaan yang diraih saat ini bukan serta merta hadiah dari para penjajah.

"Kemederkaaan itu direbut dari darah keringat dan air mata, patung ini adalah ketika Presiden Soekarno sebagai panglima tinggi kita yang pertama pada hari angkatan perang pertama yaitu 5 Oktober 1946 di Yogyakarta, saat menjadi inspektur upacara untuk pertama kali," kata Prabowo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement