REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Capaian vaksinasi untuk warga lanjut usia (lansia) di Jawa Timur (Jatim) masih mengkhawatirkan. Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan Jatim, hingga Kamis (3/6), capaian vaksinasi Lansia di Jatim masih 23,27 persen dari total target sasaran sebanyak 2.551.433 orang.
Penyuntikan vaksin dosis pertama terhadap lansia di Jatim masih 600.930 dosis dengan prosentase 23,55 persen. Sedangkan untuk vaksinasi dosis kedua tercatat baru 271.331 dosis, dengan prosentase 10,63 persen.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pun meminta jajarannya untuk jemput bola dan memperluas sosialisasi kepada masyarakat. Khusus kategori lansia, Khofifah minta adanya pendekatan dan pendampingan untuk meyakinkan agar tidak ada kehawatiran.
"Kalau bisa berbagi tugas dengan ASN, tokoh agama, dan tokoh masyarakat untuk jemput bola. Diikuti sosialisasi lebih massif secara langsung melalui berbagai media dengan mendatangi titik-titik tertentu atau diselenggarakan terpusat di satu tempat," kata Khofifah di Surabaya, Sabtu (5/6).
Khofifah mencontohkan, pendekatan yang bisa dilakukan adalah melalui para tokoh agama dan tokoh masyarakat yang telah melakukan vaksinasi. Hal ini sebagai upaya untuk memberikan rasa yakin dan aman terhadap vaksin dan kehawatiran efek yang ditimbulkan setelah vaksin.
Selain itu, Khofifah juga mengingatkan masih banyaknya ulama dan pengasuh pondok pesantren yang belum mendapatkan vaksin Covid-19. Ia mengimbau seluruh pihak bekerja sama dan memastikan kesiapan vaksinator serta stock vaksin aman di setiap daerah.
"Tenaga kesehatan, TNI, Polri harus bekerja sama untuk percepatan vaksinasi Lansia. Dinkes Jatim juga harus memastikan Dinkes kabupaten/ kota siap," kata dia.