REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan pengembangan infrastruktur telekomunikasi yang sudah memasuki generasi lima atau 5G, perlu diimbangi dengan penguatan di sisi hilir. Hal ini agar sisi hilir dapat mengimbangi kecepatan teknologi generasi 5G.
"Kalau pemerintah membuat regulasi, mengambil bagian bersama-sama operator seluler membangun ICT infrastruktur di sisi hulu upstream, maka kita juga harus memastikan di sisi hilir, di downstream agar pemanfaatan teknologi baru ini berguna bagi kita," kata Johnny saat menghadiri peresmian layanan Telkomsel 5G di Kota Surakarta, yang disiarkan secara virtual, Kamis (3/6).
Johnny mengatakan, jangan sampai pengembangan teknologi yang tidak diimbangi penguatan hilir, justru memberi dampak negatif ke masyarakat. Seperti menjadi tempat berkembangnya radikalisme atau berkembangnya transnational ideology yang menabrak ideologi bangsa.
Hal ini kata Johnny, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo agar pengembangan teknologi 5G tetap harus memperhatikan dampak dan mitigasi resiko.
"Pak Presiden mengingatkan deployment 5G harus memperhatikan dampaknya dan kita mitigasi resikonya, agar deployment penerapan 5G bermanfaat untuk kepentingan bangsa dan untuk kesejahteraan masyarakat," kata Johnny.
Selain itu, Johnny mendorong pembangunan infrastruktur TIK juga perlu didukung di sisi hilir dengan pemanfaatan teknologi digital oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mendukung kepentingan ekonimi digital berbagai aspek termasuk e-commerce.
"Jangan sampai kita bangun 5G, tapi hilirnya dikuasai atau teknologi atau kepentingan bukan Indonesia," kata Johnny.