Jumat 04 Jun 2021 00:05 WIB

Studi: Masker dan Menjaga Jarak Penting Meski Telah Divaksin

Lebih dari setengah populasi Amerika Serikat telah menerima vaksinasi Covid-19.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Muhammad Fakhruddin
Studi: Masker dan Menjaga Jarak Penting Meski Telah Divaksin (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Studi: Masker dan Menjaga Jarak Penting Meski Telah Divaksin (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Program vaksinasi Covid-19 telah dijalankan di berbagai negara sejak awal 2021, termasuk di Indonesia. Kendati demikian, vaksinasi saja tidak cukup untuk menghindari Covid-19, protokol kesehatan (prokes) tetap harus diterapkan.

Sebuah penelitian yang dimuat pada jurnal medis JAMA Network Open melaporkan bahwa vaksinasi saja tidaklah cukup untuk mengakhiri pandemi Covid-19. Langkah-langkah pencegahan seperti karantina, menjaga jarak, dan memakai masker tetap dibutuhkan selagi program vaksinasi dilaksanakan.

Asisten Profesor dari Program Emergency Medicine pada Universitas North  Carolina di Chapel Hill, Mehul Patel bersama para rekannya menggunakan model matematika untuk mensimulasikan penyebaran virus corona diantara 10 juta penduduk Carolina Utara.

“Studi kami menyarankan untuk populasi 10,5 juta penduduk, sekitar 1,8 juta infeksi dan 8.000 kematian dapat dihindari dalam 11 bulan dengan vaksin yang efikasinya lebih tinggi, cakupan vaksinasi yang lebih luas, dan menjaga non-pharmaceutical interventions (NPI) seperti menjaga jarak dan menggunakan masker,” ujar Patel seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (3/6).

Para ahli tersebut meggambarkan dalam studinya akan lebih baik memberi vaksin dengan efikasi yang lebih rendah kepada banyak penduduk, dari pada memberikan vaksin yang efikasinya lebih tinggi namun kepada sedikit penduduk. Saat ini, lebih dari setengah populasi Amerika Serikat telah menerima vaksinasi Covid-19 dan 40 persen dari total populasi telah menerima dosis lengkap. Seiring dengan meningkatnya cakupan vaksinasi Covid-19 di Amerika Serikat, beberapa negara bagian mulai melonggarkan kebijakan preventif pencegahan Covid-19.

California berencana untuk menghilangkan semua pembatasan kapasitas dan persyaratan jaga jarak saat negara bagian ini kembali dibuka pada 15 Juni mendatang. Oregon juga berencana mengumumkan untuk mengakhiri pembatasan karena pandemi, saat ini 70 persen penduduk setidaknya menerima dosis pertama vaksin Covid-19.

Studi dari Mehul Patel dan para koleganya menemukan bahwa dibutuhkan usaha yang terkoordinir untuk memaksimalkan cakupan vaksinasi dan pelaksanaan penanggulangan pandemi termasuk dengan protokol kesehatan. 

“Untuk mengurangi beban Covid-19 hingga kepada tahapan yang dengan aman memungkinkan upaya meghidupkan kembali ekonomi dan kegiatan sosial,” ujar Patel.

Kendati demikian, Patel dan timnya tidak menjelaskan dengan lebih rinci kapan titik amannya Amerika Serikat dapat menghentikan langkah pencegahan pandemi COVID-19. “Dalam simulasi kami, jika cakupan vaksinasi mencapai 75 persen, kami melihat tingkat infeksi virus menurun,” ujar Patel.

Sementara itu, Juru bicara COVID-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mempertegas pentingnya penegakan protokol kesehatan saat vaksinasi terus dilaksanakan.

“Penanganan pandemi COVID-19 tidak bisa dilakukan secara tunggal. Vaksinasi harus diiringi dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan agar bisa mengendalikan pandemi Covid-19,” ujar Nadia.

Vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu langkah penanganan Covid-19. Usai divaksinasi, orang tersebut memilliki risiko tiga kali lebih rendah terkena Covid-19. Nadia menambahkan bahwa, usai mendapatkan suntikan dua dosis vaksin COVID-19, kekebalan tubuh tercipta sekitar satu bulan kemudian. 

“Dari hasil uji klinis diketahui kekebalan optimal baru bisa didapatkan setelah 28 hari setelah penyuntikan,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia meminta meski sudah divaksin jangan sampai lengah menjalankan protokol kesehatan 3M yaitu menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan serta mengurangi mobilitas dan hindari kerumuman. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement