REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Site Engineering Manager, PT Nindya Karya, Erik Prima mengatakan penataan kawasan pariwisata pantai Malalayang dan Taman Nasional Bunaken (TNB), Kota Manado, Sulawesi Utara, menelan anggaran sebesar Rp94 miliar.
"Penataan kawasan wisata Malalayang dan Bunaken ini berawal dari kunjungan Presiden Joko Widodo yang menginginkan kawasan ini ditata, dibuat lebih menarik," ujar Erik di Manado, Selasa (1/6).
Penataan kawasan ini juga akan memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang mengunjungi tempat ini serta menyediakan ruang bagi pelaku usaha mengembangkan usahanya.
"Penataan kawasan wisata ini salah satunya adalah memfasilitasi UMKM yang berusaha di sepanjang pantai Malalayang agar lebih bagus dan rapih. Mereka (pedagang) akan disediakan warung apung," jelasnya.
Dia menambahkan sejak kontrak ditandatangani akhir tahun 2020 lalu, progres ataupun serapan anggaran telah mencapai tujuh persen lebih hingga akhir Juni. Meski batas akhir penyelesaian proyek hingga akhir tahun 2021, namun dia optimistis proyek ini bisa selesai tepat waktu.
"Di Taman Nasional Bunaken akan dibangun dermaga, tempat pembuangan sampah, penataan akses jalan, spot view yang menghadap Siladen hingga galeri," jelasnya.
Progres pekerjaan di pantai Malalayang saat ini mencakup relokasi sementara pedagang, lokasi proyek dipagari, pengecoran, pemadatan tanah, pembuatan tangga akses ke laut serta pengadaan material yang dibutuhkan.
"Kami berharap ketika penataan kawasan wisata Pantai Malalayang dan Bunaken selesai dibangun akan memberikan nilai tambah bagi jumlah kunjungan wisata, terlebih meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan pelaku UMKM di daerah ini," harap Erik.