REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang kakek tua tampak tergopoh-gopoh memasuki sebuah klinik bercat putih, dengan berkain sarung sang kakek langsung ditemui seorang perawat berhijab yang keluar menyongsong sang kakek. Di depan klinik tersebut tertulis dengan huruf kapital dan cukup jelas terlihat, Puskesmas Pembantu yang dibangun melalui dana CSR PPLI (PT Prasadha Pamunah Limbah Industri).
Lelaki yang sudah berusia lebih dari 50 tahun dan berperawakan kurus itu langsung ditangani oleh dokter. Tak lama berselang sang kakek keluar dengan tersenyum sambil membawa sejumlah obat yang mesti dikonsumsinya.
Ya, masyarakat di sekitar perusahaan pengolah limbah industri PT PPLI sudah merasakan manfaat keberadaan puskesmas pembantu yang hadir sejak 2005 silam. Setidaknya ada 5.040 pasien sepanjang tahun 2020 saja yang berobat ke puskesmas pembantu tersebut.
Demikian diungkapkan Manager Program Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat PPLI, Ahmad Farid, Senin (31/5). "Ada 1 dokter dan 1 perawat disiapkan untuk melayani kesehatan masyarakat di desa Nambo dan Bantarjati," katanya.
Klinik yang diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan sebagaimana tercantum dalam prasasti didepan klinik tersebut berlokasi di kampung Walahir Asem Desa Nambo, kecamatan Klapanunggal, kabupaten Bogor.
Dari hasil riset Media Survei Indonesia (MSI) dan Satu Kata Communication (SKC) sepanjang bulan Mei 2021, sebagian besar masyarakat di desa Bantarjati dan Nambo yang mengetahui adanya klinik PPLI puskesmas pembantu tersebut, sekitar 60 persen mengaku memanfaatkan keberadaannya.
"Alhamdulillah bila klinik tersebut benar-benar dimanfaatkan masyarakat. Kami akan terus menjaga eksistensi klinik tersebut bila memang berdampak positif kehadirannya bagi masyarakat," ujar Farid.
Selain operasionalisasi klinik, lanjut Farid PPLI juga rutin terlibat dalam bantuan makanan tambahan bagi posyandu di dua desa. "PPLI juga memberikan bantuan makanan tambahan untuk Posyandu, pernah juga memberikan bantuan fogging dan penyuluhan saat wabah DBD merebak," ungkap Farid.
Selain itu, lanjut Farid, ada juga program beasiswa pendidikan, sekolah Bola, bantuan untuk guru bantu, pembangunan infrastruktur dan lain-lain," ungkap Farid