Selasa 01 Jun 2021 07:20 WIB

Kasus di Kudus, Kemenkes Lakukan Genome Sequencing

Pemda juga telah menerapkan micro lockdown agar kasus tidak merebak ke daerah lain

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Hiru Muhammad
Warga mengikuti rapid test antigen gratis di Alun-alun simpang tujuh, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (29/5/2021). Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri mengadakan rapid test antigen gratis bagi masyarakat umum menyusul lonjakan kasus COVID-19 pascalebaran di wilayah itu dan menjadi kasus tertinggi di Jawa Tengah.
Foto: ANTARA/Yusuf Nugroho
Warga mengikuti rapid test antigen gratis di Alun-alun simpang tujuh, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (29/5/2021). Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri mengadakan rapid test antigen gratis bagi masyarakat umum menyusul lonjakan kasus COVID-19 pascalebaran di wilayah itu dan menjadi kasus tertinggi di Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah menyoroti tingginya lonjakan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, Kementerian Kesehatan telah meminta daerah agar mengirimkan sampel pemeriksaan tes Covid-19 dari para pasien untuk keperluan genome sequencing. Dengan demikian, nantinya akan diketahui penyebab dari lonjakan kasus positif yang terjadi di Kudus.

“Kami juga sudah sekarang meminta sampelnya untuk dilakukan genome sequencing apakah lonjakan yang ada di Kudus ini disebabkan oleh adanya mutasi baru,” kata Menkes Budi saat konferensi pers di Kantor Presiden.

Menkes menyebut, peningkatan kasus yang terjadi di daerah ini pun segera ditangani oleh pemerintah daerah setempat dan juga pemerintah pusat. Untuk mengendalikan lonjakan kasus, pemerintah daerah juga telah menerapkan kebijakan micro lockdown sehingga diharapkan penularan kasus tak terjadi hingga ke daerah lainnya.

Selain itu, pasien-pasien yang terus berdatangan di Kudus juga dirujuk ke rumah sakit di daerah sekitar Kudus ataupun di Semarang. “Kami terus berkoordinasi dengan Pak Gubernur, juga pasien-pasien yang tadinya berasal dari daerah sekitar Kudus seperti Pati, kemudian Sragen, itu juga kita arahkan ke rumah sakit-rumah sakit lain di luar Kudus,” katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement