REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Densus 88 Antiteror Polri menangkap 10 terduga teroris di wilayah Merauke, Papua. Terduga teroris yang diamankan tersebut berencana melancarkan aksi teror di kantor polisi dan gereja.
"Yang bersangkutan itu merenacakan aksi teror di gereja di merauke, Polres Merauke dan Satlantas Merauke. Sasarannya itu," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (31/5).
10 teroris yang diamankan, yakni AK, SB, ZR, UAT, DS, SD, WS, YK, AP, dan IK. Menurut Argo, diantara 10 orang yang ditangkap ada pasangan suami istri yakni AP dan IK (perempuan).
Menurutnya, terduga teroris itu berkaitan dengan aksi teror yang sebelumnya terjadi di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu. Selain itu, 10 terduga teroris itu juga bagian dari kelompok Jamaat Ansharut Daulah atau JAD yang berafiliasi dengan ISIS.
"Orang itu sebagai kelompok Ansharut Daulah yang ada kaitannya dengan ISIS. Yang bersangkutan jua mengikuti idah di sana menggunakan senjata," katanya.
Menurut Argo, saat Densus 88 Antiteror Polri mengamankan terduga teroris tersebut, turut disita senapan angin, senjata tajam, dan peralatan panah. Selain itu, juga ada cairan yang masih dilakukan pendalaman untuk memastikan apakah termasuk bahan peledak.
"Masih kita dalami apakah cairan itu, apa isinya, cairan maupun ada beberapa peralatan lain bahan kimia yang ada di sana yang ditemukan," tutup Argo.