Ahad 30 May 2021 12:15 WIB

PKS Minta Kader tak Terlena Hasil Survei

Sebagai oposisi, elektabilitas PKS saat ini berada pada angka 9,10 persen.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Sekjen PKS dan anggota Komisi III DPR, Aboe Bakar Al-Habsy.
Foto: Dok pribadi
Sekjen PKS dan anggota Komisi III DPR, Aboe Bakar Al-Habsy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Alhabsy mensyukuri tingginya elektabilitas partainya dalam sejumlah hasil survei. Namun, ia meminta agar semua kader tak terlena dengan hasil survei-survei tersebut.

"Saya ingin sampaikan kepada seluruh keluarga besar PKS, kita tak boleh terlena. Jadi survei-survei ini begitu indah, jangan terlenakan dengan berbegai survei yang dirilis," ujar Aboe dalam pidato acara Puncak HUT PKS ke-19, Ahad (30/5).

Baca Juga

Hasil survei yang positif terhadap PKS, kata Aboe, harus menjadi acuan bagi para kader untuk terus melayani masyarakat. Ia tak ingin, hasil survei tersebut justru membuat para kader terlena dan melupakan tugasnya.

"Harus terus bergerak, bergerak, dan berbuat, dan berkhidmat. Kerja sama kita kepada rakyat semua untuk melaksanakan program dengan baik," ujar Aboe.

Kerja-kerja elektoral harus terus dilakukan, agar perolehan suara PKS terus meningkat jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024. "InsyaAllah dengan menjalankan renstra sesuai tugas masing-masing akan membuat, akan mendapatkan kemenangan kita InsyaAllah pada 2024," ujar Aboe.

Sebelumnya, elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih yang tertinggi berdasarkan hasil survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC). Partai berlogo banteng itu memiliki elektabilitas sebesar 19,60 persen.

Partai Gerindra berada di urutan kedua dengan 15,03 persen. Sedangkan Partai Demokrat yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) naik ke posisi tiga, dengan elektabilitas sebesar 14,80 persen.

Sementara itu, Partai Golkar berada di bawah Partai Demokrat dengan 10,40 persen. Adapun Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menahbiskan dirinya sebagai oposisi sebesar 9,10 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement