Sabtu 29 May 2021 20:55 WIB

Pengamat: Gerindra dan PDIP Pasangan Potensial

Kedua partai tersebut memiliki platform ideologi yang sama.

Rep: Mabruroh/ Red: Agus Yulianto
Executive Director of Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago.
Foto: Dok. Pribadi
Executive Director of Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pardai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Gerindra secara terang-terangan mengungkapkan keinginannya untuk berkoalisi pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada 2024 nanti. Kendati demikian, keduanya masih belum mengusungkan nama calon presiden (capres) dari masing-masing partai. 

Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago menilai, koalisi kedua partai tersebut cukup potensial. Mengingat, kedua partai tersebut memiliki ideologi yang sama.

"Kaolisi berbasiskan platform ideologis partai yang sama, chemestry partai juga sama saya perhatikan," kata Pangi, Sabtu (29/5).

Jika Gerindra kembali mengusung Prabowo dan PDIP mengusung Puan Maharani, menurut Pangi, keduanya memiliki kans yang sama. "Intinya nanti bisa dilihat trend nanti racikan elektoralnya apakah positif atau bagaimana," kata dia.

 

Bisa saja, tambahnya, PDIP akan berputar balik pada detik-detik terakhir dengan mengusung Ganjar dan Gerindra mengusung Sandiaga Uno atau Erick Tohir.

"Sekarang kan belum putus dan belum ada sikap resmi partai, karena masih jauh juga bandungnya apakah akan parkir Ganjar atau pada akhirnya PDIP ditaklukkan realitas politik, Puan mundur karena elektabilitasnya yang masih rendah, sama halnya dulu ketika Megawati mundur karena realitas politik Jokowi yang elektabilitasnya tak terbendung dan punya kans lebih besar untuk menang," kata Pangi.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement