Jumat 28 May 2021 16:20 WIB

Kasus Covid-19 Diperkirakan Meningkat Hingga 5 Pekan Kedepan

Satgas Covid meminta semua pihak harus siap dengan potensi terjadinya lonjakan kasus

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Juru Bicara Satgas Covid-19 Reisa Brotoasmoro mengatakan, Satgas Covid-19 memperkirakan jumlah kasus akan tinggi hingga lima pekan kedepan. (ilustrasi)
Foto: @BNPB_Indonesia
Juru Bicara Satgas Covid-19 Reisa Brotoasmoro mengatakan, Satgas Covid-19 memperkirakan jumlah kasus akan tinggi hingga lima pekan kedepan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus Covid-19 di Tanah Air usai Lebaran dua pekan lalu kini menunjukkan peningkatan. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) memperkirakan jumlah kasus akan tinggi hingga lima pekan kedepan.

"Diperkirakan tingginya potensi terjadi peningkatan kasus Covid-19 hingga empat atau lima pekan kedepan. Sebab, terjadi mobilitas selama libur lebaran dan perkembangan mutasi Covid-19," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Reisa Brotoasmoro saat mengisi konferensi virtual FMB9 bertema Protokol Jalan, Ekonomi Aman, Jumat (28/5).

Baca Juga

Jadi, Reisa meminta semua pihak harus siap dengan potensi terjadinya lonjakan kasus kedepannya. Oleh karena itu, Reisa meminta jangan sampai masyarakat lengah. Meski sudah lelah dengan aturan yang ada, dia melanjutkan, aturan itu dibuat untuk melindungi diri supaya bisa hidup aman dan nyaman.

"Kita bisa terus produktif, terus aktif tapi aman, terhindar dari Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan. Karena mencegah lebih baik dibandingkan mengobati," katanya.

Jadi, ia meminta masyarakat melaksanakan protokol kesehatan daripada terlanjur tertular virus ini kemudian harus sampai sakit atau terpaksa menjalani perawatan medis di rumah sakit. Ia menjelaskan, penularan Covid-19 sebenarnya dari droplet yang mengandung virus ini. Kemudian, virus menyebar ke orang, bisa melalui penularan langsung ataupun kontak tidak langsung yaitu percikan menyebar di orang-orang yang memegang benda yang terkena percikan cairan orang yang terinfeksi. Ketika tangan memegang benda mengandung virus, dia melanjutkan, ini menjadi tempat masuknya virus dalam tubuh.

"Karena kita biasa pegang muka himgga lebih dari 20 kali (per hari) maka kita berisiko mengalami kontak tidak langsung," katanya.

Jadi, dia melanjutkan, protokol kesehatan 3M seperti memakai masker, menjaga jarak, hingga mencuci tangan dengan sabun jadi hal yang mendasar bisa terhindar dari infeksi virus SARS-CoV2. Ia menjelaskan, masker mencegah supaya tidak terpercik dan terhirup.

Berbicara juga menjadi aman karena droplet keluar saat berbicara hingga batuk maka masker bisa melindunginya dari percikan. Sama halnya dengan menjaga jarak yang ikut membantu menurunkan risiko penularan. Jadi, dia melanjutkan, kalau dua orang saling berinteraksi, kemudian dua-duanya memakai masker dan ikut menjaga jarak maka risiko penularan bisa ditekan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement