Jumat 28 May 2021 14:45 WIB

Fenomena Gelombang Rossby Buat Hujan di Musim Kemarau

Gelombang Rossby umumnya bisa bertahan 7 hingga 10 hari di wilayah Indonesia.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus Yulianto
Warga menggunakan payung saat hujan mengguyur. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG), meski puncak kemarau, tapi terjadi fenomena gelombang atmosfer (Rossby Ekuator) yang menyebabkan hujan.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warga menggunakan payung saat hujan mengguyur. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG), meski puncak kemarau, tapi terjadi fenomena gelombang atmosfer (Rossby Ekuator) yang menyebabkan hujan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Juanda, Teguh Tri Susanto mengungkapkan, penyebab terjadinya hujan yang mengguyur beberapa daerah di Jatim dalam beberapa hari terakhir. Padahal, saat ini Indonesia, termasuk Jatim, telah memasuki musim kemarau.

Teguh menjelaskan, hujan yang mengguyur beberapa daerah di Jawa Timur mulai 23 Mei 2021 tersebut, dikarenakan adanya fenomena gelombang Equatorial Rossby. Kata dia, Equatorial Rossby Waves (gelombang Rossby Ekuator) merupakan gelombang atmosfer yang bergerak ke arah barat.

"Tepatnya di sepanjang wilayah ekuator 20 LU hingg 20 LS dengan periode kurang dari 72 hari," ujar Teguh.

Teguh meminta, masyarakat tetap tenang. Karena, kata dia, hujan yang mengguyur Jatim saat musim kemarau tersebut tidak akan berlangsung lama. Kemungkinan, kata dia, tidak lebih dari 10 hari.

"Gelombang Rossby umumnya bisa bertahan 7 hingga 10 hari di wilayah Indonesia," ujar Teguh.

Berdasarkan catatan tersebut, lanjut Teguh, kemungkinana Gelombang Rossby ada di pulau Jawa hingga 30 Mei 2021. "Keberadaan Gelombang Rossby masih akan terus berada khususnya di wilayah Pulau Jawa hingga 30 Mei 2021," kata Teguh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement