Kamis 27 May 2021 19:17 WIB

Keterikatan Sejarah PAN-Muhammadiyah tak Bisa Dilepaskan

PAN dilahirkan melalui tanwir Muhammadiyah.

Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan (baju putih) saat menghadiri  Halal bi Halal yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah di kampus Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus).
Foto: istimewa/doc humas
Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan (baju putih) saat menghadiri Halal bi Halal yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah di kampus Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengatakan kesejarahan PAN tidak bisa dilepaskan dari Muhammadiyah. Hubungan baik PAN dan Muhammadiyah harus selalu dijaga.

“PAN lahir dari Tanwir Muhammadiyah. Maka Muhammadiyah ini selalu istimewa untuk PAN. Penting untuk terus perekat hubungan saat ini dan ke depan,” kata Zulkifli saat menghadiri halal bihalal yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah di kampus Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus).

Dalam siaran pers disebutkan, acara tersebut dihadiri oleh keluarga besar PWM dan PWA Jawa Tengah, dipimpin langsung oleh ketua PMW Jateng Tafsir. Bertindak sebagai tuan rumah adalah rektor Unimus, Prof. Dr. H. Masrukhi, M.Pd.

Dipilihnya tokoh Muhammadiyah Suyatno menjadi ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jawa Tengah, menurut Zulkifli, adalah bukti seriusnya partai berlambang matahari itu memperkuat hubungan dengan Muhammadiyah.

"PAN ini partai inklusif, terbuka untuk semua pihak dan golongan. Tetapi Muhammadiyah memang istimewa bagi PAN. Dipilihnya Prof Suyatno, mantan bendahara umum PP Muhammadiyah, menambah keistimewaan itu,” kata Zulkifli, yang biasa disapa Zulhas tersebut.

Ketua PWM Muhammadiyah Jateng,  Tafsir menyambut positif keputusan Zulhas dan jajaran DPP PAN tersebut.  Dikatakannya, di Jateng, PWM selalu berjalan beriringan dengan DPW PAN.

"Nggak tanggung-tanggung, ketua DPW PAN Jateng ini tokoh nasional Muhanmadiyah, sebelumnya rektor UHAMKA Jakarta, lalu rektor Universitas Muhammadiyah Bandung,”  ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement