Kamis 27 May 2021 13:27 WIB

Puncak Kasus Covid-19 Pasca-Lebaran Diprediksi Juni

Peningkatan kasus Covid-19 usai masa libur Lebaran sudah mulai terlihat pekan ini.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Warga melintas di dekat spanduk peringatan untuk warga yang berkerumun di kawasan Sabang, Jakarta. Puncak kasus Covid-19 usai libur Lebaran diprediksi terjadi pada Juni 2021.
Foto: Prayogi/Republika.
Warga melintas di dekat spanduk peringatan untuk warga yang berkerumun di kawasan Sabang, Jakarta. Puncak kasus Covid-19 usai libur Lebaran diprediksi terjadi pada Juni 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono memprediksi puncak kasus Covid-19 pasca-Idul Fitri terjadi pada Juni mendatang. Prediksinya berdasarkan hasil evaluasi dari peningkatan sebelumnya.

"Kita menghitung dari evaluasi peningkatan tren kasus gradiennya itu dihitung. Kita asumsikan pada pertengahan Juni akan terjadi peningkatan," ujar Dante dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Kamis (27/5).

Baca Juga

Peningkatan kasus Covid-19 usai masa libur Lebaran sudah mulai terlihat pada pekan ini. Hal ini akan semakin meningkat pada minggu berikutnya, yang piprediksi akan terjadi peningkatan kasus hingga 50 persen kasus.

"Sebanyak 50 persen kasus dibandingkan dengan sebelumnya pada liburan pasca-Idul Fitri. Sehingga, kami melakukan asusmsi peningkatan ketersediaan obat dengan menyediakan obat 50 persen lebih besar dibandingkan tiga bulan ke depan," ujar Dante.

Pemerintah juga sudah mengantisipasi tingkat keterisian tempat tidur untuk di rumah sakit untuk pasien Covid-19 pascalibur Lebaran. Untuk ruang intensif, tersedia 7.615 tempat tidur.

Sedangkan untuk ruang isolasi, tersedia 71.506 tempat tidur. "Sehingga, kita masih punya kira-kira 300 persen kapasitas BOR (bed occupancy) untuk menjaga kalau ada peningkatan kasus. Jadi, memang BOR dan konversi bed ini sudah dilakukan teman-teman rumah sakit," ujar Dante.

Di samping itu, Kemenkes juga sudah menyiapkan ketersediaan oksigen bagi pasien Covid-19. Pemerintah berkaca dari kasus kematian akibat Covid-19 di India, yang mayoritas terjadi karena kekurangan oksigen.

"Kami menambah kapasitas mutu dan penambahan jumlah oksigen yang cukup baik sehingga bisa menjangkau yang 76 ribu kasus dalam isolasi tadi. Agar pasien bisa tetap terjaga dan kapasitan oksigen cukup di rumah sakit," ujar Dante.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement