REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Letnan Jenderal TNI (Purn) Lodewijk Freidrich Paulus, menyebutkan perang opini untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 sudah dimulai sejak sekarang. Partai Golkar pun harus mulai melakukan penguatan untuk menjaga kader tetap solid.
"Kita melihat perseteruan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dengan PDI Perjuangan yang membuat Puan Maharani datang ke Semarang dan mengumpulkan seluruh kader tanpa mengikutsertakan Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDI Perjuangan. Ini berdampak besar," kata dia saat kunjungan ke Padang, Selasa (25/5).
Menurut dia persoalan yang terjadi di internal PDI Perjuangan diakibatkan media sosial dan survei sehingga Partai Golkar harus mengantisipasi hal itu. Ia menyatakan, sangat perlu dilakukan penguatan dan penggalangan opini kepada seluruh kader Partai Golkar agar tetap solid bekerja.
Hari ini mereka melakukan sosialisasi kepada kader partai untuk dapat menggunakan teknik yang benar dan memanfaatkan media untuk menggalang opini. "Ini provinsi keenam yang kita datangi untuk sosialisasi partai yang muaranya adalah pemenangan partai di Pemilu 2024," kata dia.
Selain itu dia berharap DPD Partai Golkar Sumatra Barat agar menyelesaikan infrastruktur partai dan persiapan memenangkan pemilu nantinya. "Kami berharap kader partai di SumateraBarat bergerak dan bekerja keras untuk menang di tiga pemilu nantinya," kata dia.
Ketua DPD Golkar Sumatra Barat, Khairunnas, mengatakan, dari 19 kota dan kabupaten di Sumbar pihaknya telah menggelar Musda di 18 kota dan kabupaten."Kami targetkan Agustus ini selesai semua. Kita juga mempersiapkan saksi di 13 ribu Tempat Pemungutan Suara di pemilu nanti. Langkah ini sudah dimulai dari sekarang," kata dia.
Ia datang bersama Wakil Ketua Umum DPPPartai Golkar, Nurul Arifin, dan Ketua DPP Partai Golkar, Meutya Hafidz, yang disambut Khairunnas beserta jajaran DPD Golkar Sumatra Barat di Hotel Pengeran Beach Padang.