Sabtu 22 May 2021 10:28 WIB

Sejumlah Rumah Warga Jatim Rusak Pascagempa M 5,9

Gempa yang terjadi berpusat 57 km tenggara Kabupaten Blitar, Jatim.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Personel TNI dan Polri mengecek kondisi rumah warga yang rusak pascagempa di Desa Ploso Kecamatan Selopuro, Blitar, Jawa Timur, Jumat (21/5/2021). BPBD setempat masih mendata sejumlah kerusakan bangunan akibat gempa magnitudo 6,2SR yang terjadi sekitar pukul 19.09 WIB dan berpusat di lepas pantai selatan Blitar tersebut.
Foto: Antara/Irfan Anshori
Personel TNI dan Polri mengecek kondisi rumah warga yang rusak pascagempa di Desa Ploso Kecamatan Selopuro, Blitar, Jawa Timur, Jumat (21/5/2021). BPBD setempat masih mendata sejumlah kerusakan bangunan akibat gempa magnitudo 6,2SR yang terjadi sekitar pukul 19.09 WIB dan berpusat di lepas pantai selatan Blitar tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah rumah warga di Provinsi Jawa Timur (Jatim) mengalami kerusakan dengan tingkat berbeda akibat gempa M5,9. Gempa yang terjadi pada Jumat (21/5), pukul 19.09 WIB berpusat 57 km tenggara Kabupaten Blitar, Jatim.

"Perkembangan pada Sabtu (22/5), pukul 00.30 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah Jatim menginformasikan terjadinya kerusakan pascagempa. BPBD Kabupaten Blitar mencatat rumah rusak berat (RB) satu unit dan rusak ringan (RR) 28 unit.

Baca Juga

Sedangkan kerusakan pada bangunan umum di kabupaten ini, BPBD mencatat fasilitas pendidikan dua unit, kesehatan satu, tempat ibadah satu, dan fasilitas umum lain tiga," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  Raditya Jati seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (22/5).

Ia menambahkan, kerusakan juga terjadi di Kabupaten Malang, rumah RB sebanyak satu unit, rusak sedang (RS) 2, rumah RR 27. Sedangkan pada kerusakan bangunan lain, fasilitas kesehatan sebanyak tiga unit, dan tempat ibadah dua. 

Sementara itu, BPBD Kabupaten Lumajang mengidentifikasi rumah RS sebanyak 15 unit. Pada Kota Malang, kerusakan rumah RS sebanyak 1 unit. Di samping itu, BPBD Kota Malang mengidentifikasi rumah terdampak 32 unit dan fasilitas umum 15 unit. BPBD setempat masih menganalisis tingkat rumah terdampak. 

"Kerusakan lain terjadi di Kabupaten Pasuruan dengan rumah RS 1 unit dan tempat ibadah satu. Kerusakan di Kota Pasuruan mencakup rumah RS 4 unit, rumah RR satu, dan tempat ibadah satu, sedangkan di Kabupaten Pasuruan rumah RS 1 dan tempat ibadah satu," ujarnya.

Di wilayah Kabupaten Jember, dia melanjutkan, balai desa mengalami RS satu unit dan di Kota Blitar rumah RS tiga unit. Selain kerusakan, BNPB menerima laporan gempa tersebut mengakibatkan warga luka berat satu orang dan luka ringan satu.

"Hingga saat ini, BNPB terus melakukan koordinasi dan memonitor penanganan pascagempa di wilayah Jawa Timur. Berdasarkan informasi dari BPBD setempat, kami masih memantau dan menggali informasi terkait perkembangan dampak gempa," katanya.

Ia menambahkan, BNPB memantau terjadinya gempa susulan hingga malam tadi (21/5) sebanyak empat kali. Gempa susulan tercatat dengan magnitudo (M)2,7, M2,9, M3,1, dan M2,8. Pusat gempa susulan terjadi dengan kedalaman yang berbeda. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement