REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Puluhan ton sampah berbagai jenis tersumbat di bawah jembatan menuju Perumahan Graha Asri Cilebut, tepatnya di Jalan Raya Bojonggede, Cilebut Timur, Sukaraja, Kabupaten Bogor. Sempat menyebabkan banjir pada Kamis (20/5) malam, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor dan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jawa Barat kemudian turun ke lokasi untuk mengangkut sampah-sampah tersebut.
Pantauan republika.co.id di lokasi, sampah yang terbawa arus Kali Cipakancilan itu didominasi oleh sampah styrofoam. Tak hanya itu, terlihat bongkahan kayu dengan diameter sekitar 30 centimeter, bambu, sepatu, sandal plastik, bahkan kasur tersumbat di jembatan tersebut.
Akibatnya, aliran air di kali mengalami penyumbatan. Sehingga para petugas menggali di satu titik untuk membuat saluran kecil guna memudahkan air mengalir. Di sisi kanan dan kiri daratan, juga terlihat tanah yang ikut tergerus air sungai.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah pada DLH Kabupaten Bogor, Ismambar Fadli memperkirakan, volume sampah yang tersangkut kirang lebih sebesar 40 meter kubik.
“Kalau kita lihat dari dasar dan dengan kedalaman, diperhitungkan lebih kurang 40 meter kubik. Kalau ditonasekan sekitar 20 sekian ton,” kata Fadli kepada republika.co.id, Jumat (21/4).
Menurut Fadli, yang memiliki kewenagan terkait sungai merupakan Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat Wilayah Ciliwung - Cisadane. Namun, terkait sampah, menurut Fadli, di manapun menjadi tanggung jawab DLH jika kondisinya berada di darar.
“Ketika bicara di air, itu kita koordinasi dulu dengan PSDA Jawa Barat. Kita sudah koordinasi terkait penangannanya seperti apa, salah satunya kita tangani, kita angkut dan buang,” ucapnya.
Dia menjelaskan, penanganan sampah di wilayah tersebut sudah dimulai Jumat (21/5) pukul 08.00 WIB. Namun, untuk sementara penanganan masih dilakukan secara manual sambil menunggu alat berat milik PSDA Jawa Barat.
Dibutuhkannya alat berat, sambung Fadli, lantaran terdapat banyak bongkahan kayu, tanah, dan bambu yang terbawa longsoran dari hulu. Setidaknya, ada 15 personel dari DLH Kabupaten Bogor dan 10 personel dari PSDA Jawa Barat.
“Kita mulai dari jam 08.00 WIB, masih manual menunggu alat berat, jadi jalan sebisanya dulu. Kalau nunggu, akan terbengkalai. Kita juga turunkan empat truk untuk mengangkut sampah,” kata dia.
Fadli mengatakan, penanganan puluhan ton sampah tersebut diupayakan selesai dalam satu hari.
“Hari ini kita upayakan selesai. Armada sudah siap, ketika diangkut cuma permasalahannya ada bonggolan yang harus kita potong. Dan itu sekalian akar-akar dan tanah-tanah, itu banyak sekali,” ungkapnya.
Dia menambahkan, ada berapa hal yang menyebabkan banyaknya timbulan sampah di sungai atau kali. Pertama, karena dari hulu memang terdapat banyak sampah.
Selain itu, sambung dia, terdapat bongkahan kayu dan bambu yang ikut ke aliean air dan terhambat jembatan. “Kebetulan jembatannya ini secara konstruksi terlalu rendah sehingga menghambat jalannya air,” kata dia.
Salah seorang warga sekitar, Ujang Abdurrahman (58 tahun) berharap pmeerintah bisa menangani permasalahan sampah ini secara cepat. Sebab, jembatan yang menjadi akses warga itu kerap tergenang banjir lantaran air kali tidak mengalir dengan sempurna.
Namun, Ujang sendiri menyatakan, kondisi jembatan tersebut memang lebih rendah jika dibandingkan dengan jembatan lain di kawasan tersebut. Tak hanya itu, selain dari pihak pemerintah, dia juga mengaku masih banyak masyarakat yang masih belum paham untuk tidak buang sampah sembarangan.
“Memang jembatannya pendek. Terus nggak ada solusi, kejorokan warganya juga apa-apa dibuang ke kali. Semoga apa yang harus dikerjakan oleh pemerintah buru-buru tertangani. Kasihan warga,” kata dia.