Salah seorang pedagang, Oom mengatakan saat ini para pengunjung yang datang ke Teras Cihampelas tidak terlalu banyak dan bisa dihitung jari. Mereka bahkan kebingungan saat berada di atas sebab situasi di Teras Cihampelas yang sepi dan tidak terdapat aktivitas atau kegiatan.
"Pengunjung kalau ke atas, dia suka nanya ke ibu kapan bukanya mungkin malam ya, dia datang pagi atau siang. Kalau malam udah pada tutup mungkin (pengunjung bilang) bukanya siang atau pagi," ujarnya saat ditemui di Teras Cihampelas belum lama ini.
Ia menuturkan, tiap bulan Ramadan kondisi di Teras Cihampelas sepi terlebih saat ini di masa pandemi Covid-19. Namun begitu, sebelum virus Corona datang, situasi di Teras Cihampelas cenderung sudah sepi oleh pengunjung.
"Sebelum Covid-19 juga pengunjung kurang, pengunjung dari luar, kalau dari lokal cuma beberapa," katanya. Oom mengaku terbantu oleh pegawai toko oleh-oleh di bawah yang banyak mencari minuman atau makan ke pedagang di Teras Cihampelas.
"Kalau air mineral laku tiga atau lima sehari itu, kopi ada 10, gitu aja. Rata-rata yang belanja karyawan pengunjung jarang," ungkapnya. Meski sepi, ia tetap bertahan untuk berjualan.
Ia menceritakan pada saat awal peresmian Teras Cihampelas, dirinya bisa meraup untung hingga Rp 1 juta dalam satu hari. Namun, situasi dan kondisi tersebut saat ini sulit terwujud kembali. Ia mengaku mulai berjualan pada Januari 2021 kemarin sementara pada tahun 2020 tidak berjualan pada awal pandemi Covid-19.
Oom berharap Teras Cihampelas bisa kembali ramai didatangi pengunjung. Baginya, banyaknya pengunjung turut mendongkrak perekonomiannya.