Jumat 21 May 2021 06:04 WIB

Wiku Minta Satgas dan Masyarakat Tingkatkan Sinergi

Ini diwujudkan melalui posko penanganan Covid-19 di tingkat desa atau kelurahan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Gita Amanda
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengajak satgas di daerah dan juga masyarakat untuk terus meningkatkan sinergi dalam menangani pandemi Covid-19.
Foto: Satgas Covid-19.
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengajak satgas di daerah dan juga masyarakat untuk terus meningkatkan sinergi dalam menangani pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengajak satgas di daerah dan juga masyarakat untuk terus meningkatkan sinergi dalam menangani pandemi Covid-19. Hal ini, kata dia, dapat diwujudkan melalui posko penanganan Covid-19 di tingkat desa atau kelurahan.

“Harap untuk menjadikan koordinasi ini sebagai prioritas di daerahnya masing-masing,” kata Wiku saat konferensi pers.

Ia menjelaskan, sinergi yang baik merupakan kunci utama efektivitas penanganan pandemi Covid-19 sehingga kasus di daerah dapat lebih terkendali dan pasien positif bisa mendapatkan penanganan kesehatan lebih dini.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga meminta pemerintah daerah agar meningkatkan koordinasinya dengan berbagai jajaran baik Pangdam, Kapolda, bupati, wali kota, dll untuk menangani pandemi Covid-19 di masing-masing wilayahnya. Ia yakin, jika koordinasi dilakukan dengan baik, maka penanganan pandemi dapat dilakukan dengan mudah.

“Manajemen pengendalian ini berada di gubernur dan jajarannya beserta pangdam dan kapolda dengan jajarannya, bupati, wali kota beserta danrem, dandim kapolres beserta jajarannya,” kata Jokowi saat memberikan arahan kepada Forkopimda se-Provinsi Kepulauan Riau.

Jokowi pun menegaskan, ancaman penyebaran Covid-19 masih terjadi di Indonesia. Karena itu, manajemen pengendaliannya pun juga harus ditingkatkan. Lebih lanjut, ia menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 di tingkat nasional yang tercatat telah mengalami penurunan.

Pada awal Februari lalu, jumlah kasus aktif tercatat sebesar 176 ribu. Namun saat ini, kasus aktif sudah menurun menjadi 87 ribu. Menurut dia, penurunan kasus ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh pihak melalui upaya penerapan PPKM mikro.

“Dan kita beruntung bahwa kita punya babinsa, babinkamtibmas, lurah, RT dan RW. Inilah yang harus digerakkan begitu ada satu kasus positif di sebuah RW langsung isolasi karantina di situ. Kalau berat tadi pak Menkes bawa ke rumah sakit,” jelas dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement