REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Epidemiolog Universitas Sriwijaya Dr. Iche Andriany Liberty menilai Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) perlu melakukan tes acak Covid-19 untuk mendeteksi kawasan publik yang paling rentan menjadi kluster baru.
Dr. Iche mengatakan hingga saat ini belum pernah ada informasi kemunculan kluster baru seperti di kawasan wisata maupun mal di Sumsel, karena memang sulit diungkap jika tidak di tes acak terutama di Kota Palembang yang kasus positifnya paling tinggi.
"Sewaktu-waktu perlu dilakukan tes acak, apalagi yang bukan KTP domisili Palembang, misalnya," kata Dr. Iche di Palembang, Kamis (20/5).
Tes acak juga untuk mengantisipasi fenomena gunung es kasus Covid-19 di Sumsel, karena ia meyakini rasio pelacakan dan pemeriksaan di Bumi Sriwijaya itu belum mencakupi seluruh potensi kasus. Sebab 80 persen kasus positif Covid-19 di Sumsel merupakan kasus tanpa gejala yang berpotensi menularkan Covid-19 ke orang lain.