Kamis 20 May 2021 11:36 WIB

Kemendikbudristek Perkuat Mutu Dosen Lewat Beasiswa

Kemendikbudristek akselerasi mutu dosen lewat program World Class Professor

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam. Untuk mendorong transformasi perguruan tinggi sekaligus menguatkan semangat Merdeka Belajar-Kampus Merdeka di kalangan dosen, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah meluncurkan banyak program yang dilaksanakan dengan pendanaan dari dana pemerintah maupun dengan dana mandiri.
Foto: Kemendikbudristek
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam. Untuk mendorong transformasi perguruan tinggi sekaligus menguatkan semangat Merdeka Belajar-Kampus Merdeka di kalangan dosen, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah meluncurkan banyak program yang dilaksanakan dengan pendanaan dari dana pemerintah maupun dengan dana mandiri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk mendorong transformasi perguruan tinggi sekaligus menguatkan semangat Merdeka Belajar-Kampus Merdeka di kalangan dosen, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah meluncurkan banyak program yang dilaksanakan dengan pendanaan dari dana pemerintah maupun dengan dana mandiri. Program-program tersebut diselenggarakan untuk mengakselerasi SDM dosen, salah satunya Program Beasiswa Gelar dan Nongelar bagi SDM Pendidikan Tinggi Akademik dan Vokasi.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam, mengatakan program tersebut antara lain program World Class Professor (WCP), yaitu program yang mengundang profesor kelas dunia dari berbagai perguruan tinggi (PT) ternama dalam negeri/luar negeri sebagai profesor kunjungan untuk ditempatkan di berbagai PT di Indonesia. Kemudian, ada program magang bagi dosen muda ke perusahaan ataupun industri dan program magang bagi tenaga kependidikan (tendik) di PT yang lebih tinggi kualitasnya untuk bisa lebih mengadopsi tata kelola yang lebih baik.

Kemudian ada juga program kemitraan dosen Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dengan guru. Program ini bisa menjadi solusi atas masalah di kelas sehingga bisa terjembatani sekaligus memperkuat guru di lapangan. Selanjutnya ada program Detasering, yaitu program berbagi dari dosen-dosen perguruan tinggi unggul yang saling berbagi antarperguruan tinggi.

Nizam kemudian menjelaskan lebih detail tentang masing-masing program tersebut. “Untuk program WCP ada sekitar 70 orang pesertanya, program kemitraan dosen dan guru dengan sasaran dosen LPTK sekitar 45 orang, program detasering kira-kira untuk 70 orang, bridging course sekitar 25 orang, program beasiswa S2/S3 bagi dosen dan calon dosen sekitar 1.000 lebih beasiswa S3 di dalam maupun luar negeri, sertifikasi kompetensi untuk kualifikasi kompetensi internasional dalam bidang tertentu ada sekitar 160 orang. Kemudian, program magang dosen di industri ataupun lembaga riset di dalam maupun luar negeri, terdapat sekitar 370-an orang, Scheme for Academic Mobility and Exchange (SAME) untuk menggairahkan kembali (recharging) pengembangan SDM sekitar 20 orang, Post Doctoral sekitar 20 orang, dan Erasmus Mobility sekitar 60 orang,” tutur Nizam dalam acara Sosialisasi Program Beasiswa Gelar dan Nongelar bagi SDM Pendidikan Tinggi Akademik dan Vokasi secara daring, Selasa (11/5).

Ia mengajak peserta sosialisasi yang hadir secara virtual agar segera mendaftarkan diri dalam program-program pendidikan tinggi dari Kemendikbudristek. Untuk program magang dapat mengunjungi laman kompetensi.sumberdaya.kemdikbud.go.id dan untuk program microcredential dapat mengunjungi laman kampusmerdeka.kemdikbud.go.id. Kemudian untuk beasiswa S2/S3 bisa ke laman beasiswa.kemdikbud.go.id.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement