Rabu 19 May 2021 07:13 WIB

Kapal Cina Angkat Anjungan KRI Nanggala, tapi Sling Putus

Kapal Tan Suo-2 coba angkat bagian KRI Nanggala, tapi sling putus sebab beban 18 ton.

Pangkoarmada II Laksamana Muda (Laksda) Iwan Isnurwanto.
Foto: Dispenal
Pangkoarmada II Laksamana Muda (Laksda) Iwan Isnurwanto.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) menggelar joint press conference dengan perwakilan negara Cina terkait perkembangan perkembangan Operasi Salvage KRI Nanggala-402 bertempat di Markas Komando (Mako) Lanal Denpasar, Provinsi Bali, Selasa (18/5). KRI Nanggala tenggelam di perairan Bali Utara pada Rabu (21/4).

Hadir Pangkoarmada II Laksamana Muda (Laksda) Iwan Isnurwanto, didampingi Komandan Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Koarmada II Laksamana Pertama (Laksma) I Gung Putu Alit Jaya, dan Atase Pertahanan Cina untuk RI Senior Colonel Chen Yongjing.

Laksda Iwan Isnurwanto menyampaikan, penyampaikan kabar terkini tentang Operasi Salvage KRI Nanggala-402 merupakan perintah langsung Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono. Tujuannya agar masyarakat mengetahui perkembangan terbaru penyelamatan dan evakuasi yang dilaksanakan oleh Gugus Tugas Salvage KRI Nanggala di perairan Bali utara.

Menurut Iwan, KRI Rigel-933 bersama-sama dengan LV Swift Rescue telah berhasil mengetahui posisi dan mengidentifikasi bagian KRI Nanggala-402 yang sudah ditemukan. Terdapat tiga bagian kapal selam, yaitu bow section (bagian haluan), stren section (bagian buritan) dan sail section (bagian anjungan), serta satu bagian creater section (lubang kawah) sedalam 10-15 meter.

Hanya saja, sampai saat ini belum diketahui benda apa yang berada di dalam lubang kawah tersebut. "Kita juga bisa mengetahui berapa jarak sebenarnya antara bagian-bagian yang satu dengan yang lainnya, antara haluan dan anjungan ini kurang lebih 107 meter, haluan dengan datum 47 meter, dan antara buritan dan anjungan 36 meter," ujar Iwan dalam siaran pers Dispenal, Rabu (19/5).

Iwan mengatakan, kapal Tan Suo-2 milik Cina melaksanakan percobaan pengangkatan bagian anjungan. Sayangnya, sling pengikat putus dikarenakan beban melebihi 18 ton. Meski begitu, kapal tersebut masih terus berupaya dapat mengangkat bagian buritan dan anjungan kapal selam.

"Tugas ini tidaklah mudah, karena mengangkat barang yang begitu besar, kedalaman 839 meter yang tidak dilaksanakan langsung oleh manusia tapi menggunakan robotic maka memerlukan waktu yang cukup lama dan panjang," kata mantan komandan Seskoal itu.

Senior Colonel Chen Yongjing menambahkan, kapal Cina terdiri Yongxingdao-863, Nantuo-195 dan Tan Suo-2 yang diperkuat dengan alat penyelam telah melaksanakan 13 kali penyelaman untuk mendeteksi KRI Nanggala. Hasilnya, alat penyelam mendapatkan beberapa bagian kecil dari KRI Nanggala.

"Kapal-kapal kami sudah melaksanakan tahap observasi ke tahap pengangkatan, kami akan berusaha penuh melaksanakan evakuasi," kata Chen memaparkan.

Hingga saat ini, kata dia, barang yang telah berhasil diangkat dari kapal selam, terdiri antena ESM, pelindung kabel torpedo, personal life swim, hidrofon PRS, plat badan luar, C type wrench from, technical hand book, technical manual, dan liferaft.

Lebih jauh Pangkoarmada II 

Demikian berita Dinas Penerangan Angkatan Laut

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement