Rabu 19 May 2021 05:23 WIB

Jejak Sejarah Palestina di Indonesia

Ibarat saudara tua, duka Palestina adalah duka Indonesia.

Palestina memiliki ikatan sejarah kuat dengan Indonesia. Foto: Warga yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam Jawa Barat Peduli Palestina melakukan aksi solidaritas di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Rabu (12/5). Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto:

Oleh : Oleh: Miqdam Awwali Hashri, Mahasiswa Pascasarjana Kajian Timur Tengah dan Islam, Sekolah Kajian Stratejik Global, Universitas Indonesia, Warga Kota Kudus

Berdasarkan catatan sejarah, Syaikh Ja’far Shadiq pernah diminta untuk menangani wabah yang pernah terjadi di Palestina. Atas keberhasilannya, gubernur Palestina saat itu memberikan hadiah kepada Syaikh Ja’far Shadiq. Namun Syaikh Ja’far Shadiq hanya berkenan diberi hadiah berupa batu yang berasal dari Al Quds, Palestina. Batu inilah yang dikemudian hari digunakan sebagai batu pertama pendirian Masjid Al Aqsha Menara Kudus.  

Selain itu di Kota Kudus juga ada satu desa yang bernama Dersalam, yang terdengar mirip dengan Jerusalem. Dalam bahasa Arab, kata ‘Jerusalem’ juga mirip dengan kata ‘Darussalam’ yang berarti negeri yang damai. Harapannya adalah di kota tersebut warganya hidup dengan damai.

photo
Pengunjung berjalan di depan Masjid Menara Kudus, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (24/4/2021). - (Antara/Yusuf Nugroho)

Di sebelah utara Kota Kudus terdapat sebuah gunung yang dinamakan dengan Gunung Muria. Penamaan ini memiliki kemiripan dengan nama sebuah bukit yang berdekatan dengan Kota Al Quds Palestina, yaitu Bukit Moriah. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Solichin Salam, penamaan masjid, kota yang ada di Kota Kudus, disesuaikan dengan tempat suci yang terdapat di Jerusalem Palestina. Termasuk juga nama gunung yang terletak berdekatan dengan Kota Kudus.

Jerusalem atau Darussalam di Palestina, diharapkan menjadi negeri yang damai dan selamat. Namun nampaknya harapan itu untuk saat ini belum terwujud karena adanya penindasan dari militer Israel yang membunuh warga sipil, termasuk anak-anak, dan menghancurkan gedung-gedung yang ada di Palestina. Intensitas penyerangan militer Israel terhadap warga Palestina yang terus meningkat pada akhir-akhir ini haruslah mengetuk hati nurani dari bangsa Indonesia, khususnya warga Kota Kudus.

Palestina bukanlah negara asing, melainkan memiliki kekerabatan yang sangat erat dengan Nusantara. Ibarat kata seperti saudara tua. Duka Palestina juga merupakan duka bagi Nusantara. Karenanya, masyarakat Nusantara hendaknya memiliki rasa tanggungjawab moral dalam mewujudkan kemerdekaan bagi seluruh warga Palestina dari cengkraman zionis Israel.

Wallahua’lam

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement