REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kasus positif COVID-19 di Kota Bogor yang baru terkonfirmasi pada 18 Mei 2021 bertambah 40 orang. Angka ini naik dibandingkan tambahan pasien sehari sebelumnya yang hanya 10 orang.
Berdasarkan data COVID-19 pada Dinas Kesehatan Kota Bogor Bogor, Selasa (18/5), meskipun ada lonjakan jumlah kasus positif yang baru terkonfirmasi mencapai 40 orang dalam sehari. Namun, jumlah kasus positif yang masih dirawat menurun, karena kasus positif yang dinyatakan sembuh jumlahnya lebih tinggi.
Pada Senin (17/5), tambahan kasus positif COVID-19 ada 10 orang, tetapi yang dinyatakan sembuh ada 95 orang, sehingga kasus positif yang masih dirawat turun drastis menjadi 257 pasien. Kemudian, pada Sleasa (18/5), tambahan kasus positif yang baru terkonfirmasi melonjak tajam 40 pasien, tapi karena kasus sembuh jumlahnya lebih banyak, yakni 46 orang, sehingga kasus positif yang masih dirawat turun menjadi 251 orang.
Wali Kota Bogor Bima Arya pada Senin (17/5) mengatakan, pihaknya mengantisipasi kemungkinan munculnya peningkatan kasus positif COVID-19 setelah libur Lebaran tahun ini, sampai dua pekan ke depan. "Puncak libur Lebaran Tahun 2021 sampai hari Minggu (16/5) kemarin. Hari ini sudah melewati puncak libur Lebaran. Tren penularan COVID-19 masih melandai," katanya.
Menurut Bima Arya, meskipun tren penularan COVID-19 melandai, tapi tetap harus diantisipasi hingga dua pekan ke depan, jangan sampai muncul peningkatan kasus COVID-19. Bima menjelaskan, meskipun pemerintah pusat dan Pemerintah Kota Bogor telah melarang mudik pada libur Lebaran Tahun 2021 ini, tapi masih ada masyarakat yang mudik dan kini telah kembali lagi ke rumahnya, termasuk ke Kota Bogor.
"Ini yang harus diantisipasi," katanya.
Menurut dia, Pemerintah Kota Bogor menyediakan tes swab antigen untuk para pemudik yang tiba di Kota Bogor guna mengantisipasi kemungkinan penularan COVID-19.