REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) Perwakilan Papua mencatat pertumbuhan ekonomi di wilayah Papua menunjukan pertumbuhan yang positif. Pada kuartal pertama tahun ini pertumbuhan ekonomi di Papua mencapai 14,28 persen.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Naek Tigor Sinaga memprediksi pertumbuhan ekonomi yang membaik di Papua ini karena sudah adanya optimisme masyarakat terhadap pemulihan pandemi covid-19, apalagi dengan adanya program vaksinasi.
"Hal ini terkonfirmasi dari peningkatan indeks pergerakan masyarakat pada kawasan bisnis ritel dan rekreasi di Papua yang dirilis oleh Google Mobility Index," kata Tigor melalui keterangan tertulisnya, Ahad (16/5).
Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi di Papua bahkan lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi secara nasional yang masih minus. Perekonomian Papua, kata Tigor didongkrak dari pertumbuhan sektor pertambangan yang mulai menggeliat.
"Perekonomian Papua masih didominasi oleh sektor pertambangan yang mengalami pertumbuhan sebesar 61,06 persen (yoy)," ujar Tigor.
Tigor mencatat pertumbuhan ekonomi non tambang tercatat masih mengalami kontraksi sebesar minus 3,76 persen (yoy), tidak lebih dalam dibandingkan kontraksi pada triwulan keempat 2020 sebesar minus 6,83 persen (yoy).
"Hal ini memberikan optimistis untuk perbaikan perekonomian nontambang ke depannya," katanya lagi.
Dia menambahkan dalam mendorong pemulihan ekonomi, Bank Indonesia juga telah melakukan pemetaan terhadap sektor aman dan produktif yang perlu menjadi perhatian pemerintah daerah serta pelaku usaha.