REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) membantah lelaki yang tampak bersitegang dengan polisi dalam sebuah video viral di media sosial pada Jumat (14/5), merupakan anggotanya. Dalam video yang viral, seseorang mengaku sebagai staf PSSI mencoba melawan arus hingga ditegur polisi.
Bukannya meminta maaf telah melanggar lalu lintas, orang tersebut malah terbawa emosi hingga debat dengan polisi. "Dia hanya membawa-bawa nama PSSI," ujar Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal (Plt Sekjen) PSSI Yunus Nusi kepada pewarta di Jakarta, Sabtu (15/5).
Yunus menduga, laki-laki yang ada di dalam video tersebut dalam keadaan terjepit. Sehingga mencari cara untuk keluar dari tekanan. "Mungkin lagi kepepet jadi dia mengambil jurus lain," tutur anggota Komite Eksekutif PSSI itu.
Seorang laki-laki dengan memakai jaket merah bertuliskan 'Indonesia' di bagian punggung terlihat beradu argumen dengan anggota polisi dalam sebuah video yang tersebar via media sosial pada Jumat (14/5). Lokasi kejadian itu disebut terjadi di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dalam video tersebut, sang laki-laki mengaku sebagai bagian dari PSSI dan merasa keberatan untuk memutar balik kendaraannya di pos penyekatan, seperti permintaan polisi. Dia pun sempat beradu pendapat dan, diduga sebagai bentuk ancaman kepada petugas.
Laki-laki itu lantas sesumbar bakal menelepon Ketua Umum PSSI Komjen (Purn) Mochamad Iriawan. Berdasarkan informasi yang beredar, permasalahan tersebut tuntas setelah sang lelaki pada akhirnya mematuhi perintah polisi.
Pak @jokowi tolong naikkan pangkat dan gaji Bapak Polisi ini.
Indonesia kekurangan petugas setegas beliau!
Buat Bapak yang ngaku asisten Ketum PSSi ini:
Ngaca pak, mau telfon siapa? Jual Nama atasan lu buat dapat ijin kompetisi aja ga laku kok, apa lagi buat nerobos penyekatan! pic.twitter.com/Bll81TLwbG
— Komisi Wasit (@MafiaWasit) May 15, 2021