Jumat 14 May 2021 20:20 WIB

Libur Lebaran, Pemeriksaan Spesimen Covid-19 Anjlok

Jumlah pemeriksaan spesimen hari ini tercatat sangat rendah dibandingkan hari biasa

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Seorang tenaga kesehatan memeriksa spesimen COVID-19
Foto: ADENG BUSTOMI/ANTARA
Seorang tenaga kesehatan memeriksa spesimen COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 merilis perkembangan harian penanganan Covid-19 di Indonesia, Jumat (14/5). Dari pemeriksaan spesimen hari ini yang sebanyak 18.540 terhadap 15.945 orang, ditemukan kasus konfirmasi positif yang sebesar 2.633 orang.  

Meskipun angka temuan kasus rendah, namun jumlah pemeriksaan spesimen hari ini juga tercatat sangat rendah dibandingkan hari biasanya. Total konfirmasi kasus positif pun tercatat telah mencapai 1.734.285 orang.

Sementara itu, kasus aktif berkurang sebanyak 1.281 orang dan sebanyak 93.576 orang lainnya masih dalam perawatan dan pemantauan medis. Satgas juga mencatat angka positivity rate Covid-19 harian yang cukup tinggi yang sebesar 16,51 persen.

Sedangkan jumlah kasus sembuh pada hari ini dilaporkan sebanyak 3.807 orang, sehingga total kasus sembuh yang tercatat telah mencapai 1.592.886. Satgas juga melaporkan kasus meninggal harian sebesar 107 orang. Total kasus meninggal pun telah mencapai 47.823 orang. Hingga hari ini, masih terdapat 86.842 suspek yang masih dalam pemantauan.

Dari penambahan kasus positif ini, DKI Jakarta menyumbang kasus tertinggi yakni sebesar 632. Kemudian disusul Jawa Barat yang menambahkan 610 kasus, Jawa Tengah menambahkan 162 kasus, Jawa Timur menambahkan 141 kasus, dan Riau melaporkan 112 kasus.

Sebanyak 11 provinsi melaporkan penambahan kasus di bawah 10 dan enam provinsi melaporkan tak ada kasus baru di wilayahnya. Yakni Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku Utara, dan Papua.   

Terkait update vaksinasi, Satgas melaporkan sebanyak 13.699.393 orang telah mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama dan 8.921.431 orang telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement