REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan memilih tidak mudik bagi masyarakat merupakan bukan hal yang mudah. Terutama saat keinginan untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga dalam kondisi pandemi Covid-19.
"Memilih tidak mudik, bukan sesuatu yang mudah tapi itu puasa mengajarkan kita pengendalian diri, menahan diri. Keinginan mudik sama seperti ingin meminum di siang hari, ingin sekali," kata Anies di kediaman pribadinya kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (13/5).
Anies menyebutkan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah merupakan momentum pengendalian diri di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi. "Memasuki Idul Fitri ini kita juga mengendalikan diri, mengendalikan diri dari keinginan bepergian jauh, berkumpul dengan saudara jauh," tutur Gubernur DKI Jakarta itu.
Untuk itu, ia menyampaikan terima kasih kepada warga DKI Jakarta yang memilih tidak mudik dan melaksanakan ibadah Shalat Id di kediaman masing-masing. Selain itu, dengan melaksanakan ibadah Shalat Idul Fitri di rumah, lanjut dia, memastikan keselamatan keluarga dari penularan Covid-19.
"Lebaran ini bagi umat Muslim kesempatan untuk merefleksikan bahwa kebersamaan itu ditopang dengan keselamatan. Keselamatanlah yang membantu kita bisa tetap bersama dengan keluarga," ucap Anies.
Sesuai dengan anjurannya, Anies melaksanakan Shalat Id di rumah pribadinya di Jalan Lebak Bulus II Dalam, Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Shalat Id diadakan tepat pukul 07.00 WIB di halaman belakang rumahnya yang hijau dan asri dengan ikon pendopo yang dipimpin Imam dan Khatib Ustadz Afifudien Rohaly.
Ibadah tersebut diikuti oleh keluarga besarnya sekitar 30 orang dengan penerapan protokol kesehatan yakni tetap mengenakan masker. Ada yang menarik dengan perayaan Idul Fitri tahun ini, Anies mengenakan sorban dengan motif batik berbendera Palestina dan bendera Merah Putih.
"Saya dan anak-anak pakai ini sebagai bagian dari simpati kita kepada mereka (bangsa Palestina)," ucapnya.