Kamis 13 May 2021 18:22 WIB

Bupati Berharap Dua Bendungan di Bogor Rampung Juli 2021

Dua bendungan raksasa tengah dibangun di Ciawi dan Sukamahi.

Bupati Bogor Ade Yasin melambaikan tangan ke arah wartawan usai menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum Polda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Selasa (15/12). Bupati Bogor Ade Yasin menjalani pemeriksaan sebagai saksi oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar terkait kegiatan kerumunan massa yang dihadiri Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab saat pandemi Covid-19 di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu.Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Bupati Bogor Ade Yasin melambaikan tangan ke arah wartawan usai menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum Polda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Selasa (15/12). Bupati Bogor Ade Yasin menjalani pemeriksaan sebagai saksi oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar terkait kegiatan kerumunan massa yang dihadiri Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab saat pandemi Covid-19 di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu.Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, CIAWI -- Bupati Bogor Ade Yasin berharap dua bendungan yakni Ciawi dan Sukamahi yang tengah digarap Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane dapat rampung Juli 2021. Ia ingin pengerjaan dua bendungan raksasa itu lebih cepat dari target semula pada Oktober dan Desember 2021.

"Harus didukung karena bendungan ini sebagai upaya pengendalian banjir, kita berharap agar pembangunannya cepat selesai, mudah-mudahan Juli mendatang sudah rampung," ungkapnya di Cibinong, Bogor, Senin (10/5).

Baca Juga

Ade Yasin menyebutkan, pembangunan kedua bendungan itu merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional Nomor 152, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 56 Tahun 2018 dan terakhir diubah dengan Perpres Nomor 109 Tahun 2020. Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi merupakan sister dam bendungan kering atau dry dam yang pertama kali dibangun di Indonesia.

Berbeda dengan bendungan pada umumnya, bendungan ini difungsikan sebagai penahan air atau pengendali banjir Jakarta. Dibangun tanpa turbin atau pintu air, bendungan baru akan digenangi air pada musim hujan dan kering selama musim kemarau.

Mengacu pada data rekapitulasi debit banjir periode ulang 50 tahunan, setelah pembangunan selesai kedua bendungan akan mampu mereduksi banjir sebesar 11,9 persen. Secara total, kapasitas tampung air adalah 7,73 juta meter kubik dan luas genangan 44,63 hektare sehingga diharapkan dapat mengurangi banjir hingga 127,22 meter kubik per detik.

Proyek bendungan ini dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane dan dibangun oleh PT Brantas Abipraya bersama PT Sacna sejak Desember 2016 dan masih dalam proses pembangunan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement