Selasa 11 May 2021 11:40 WIB

Menanti Kolaborasi PKS, Partai Ummat, dan Partai Masyumi

PKS melakukan safari politik ke partai-partai Islam dan nasionalis.

Tangkapan layar saat Amien Rais resmi luncurkan logo Partai Ummat.
Foto:

Safari Politik PKS

Sebagai partai yang lahir dari rahim reformasi 98, PKS terlihat tidak mempermasalahkan kehadiran dua partai tersebut. Meresponsnya secara positif, tidak merasa terganggu, bahkan sebaliknya menyampaikan ahlan wa sahlan dan siap bekerja sama dengan partai agamis ataupun partai nasionalis.

Saya kira itu karakteristik atau watak baik politik PKS yang menyebabkannya tetap eksis hingga kini, bahkan terus mendapat simpati publik yang luas dengan terus bertambahnya suara rakyat memilih PKS. Pada Pemilu 2019 partai ini bertambah suaranya hingga 11.493.663 atau 8,21 persen suara. Sementara, perolehan suara partai ini pada 2014 sekitar 6,79 persen atau 8.480.204 suara. Naik hingga 3 juta lebih suara.

Kini, di tengah stagnasi, di tengah kebekuan elite politik dan mandeknya gagasan besar partai-partai politik, PKS melakukan terobosan besar untuk mencairkan kebekuan tersebut dengan melakukan safari politik saat Ramadhan tahun ini. Tentu saja, safari politik ini menjadi perhatian publik karena dilakukan PKS dengan semua partai politik, dari parpol Islam sampai parpol yang berhaluan nasionalis. Saya menilai itu pekerjaan politik yang cerdas dan dibutuhkan negara saat ini yang patut diapresiasi.

Di tengah problem keterbelahan rakyat akibat Pemilu 2019 yang efeknya masih terasa saat ini, PKS mendatangi semua partai untuk bersama-sama memberi solusi bagi problem bangsa saat ini meskipun posisi PKS jelas menyatakan sebagai partai oposisi. PKS terlihat meyakini bahwa menjadi oposisi sama terhormatnya dengan menjadi bagian dari pemerintahan.

Safari politik PKS dalam catatan saya menghasilkan titik temu yang baik untuk masa depan negara ini. Dari soal perlunya kerja sama antarpartai, tolak intoleransi, tolak radikalisme, hapus pajak STNK roda dua, hingga pentingnya merajut semangat kebangsaan yang lebih kokoh. Saya baca tidak ada agenda lain kecuali itu.

Meskipun tafsir politik menuju 2024 selalu dimungkinkan muncul dari sebuah safari politik. Tafsir semacam itu adalah hal biasa di arena politik simbolis.

Menghadapi situasi saat ini yang secara ekonomi sedang memburuk dan secara politik sedang menghadapi banyak problem, upaya seperti yang dilakukan PKS perlu ditingkatkan intensitasnya. Bertemu untuk silaturahim politik sekaligus silaturahim gagasan adalah dua pelajaran berharga dari safari politik PKS.

Catatan saya untuk PKS, Partai Ummat dan Partai Masyumi adalah soal konsistensi parpol Islam atas keberpihakannya kepada penderitaaan rakyat, kepentingan nasional, dan kepentingan rakyat banyak. Itu agenda penting yang mesti diutamakan dibanding sekadar agenda bagi-bagi kekuasaan atau agenda ego sektoral jika kelak kalian berada di parlemen dan berada di Istana. Wallahu'alam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement