REPUBLIKA.CO.ID, Ustadz Tengku Zulkarnain meninggal dunia saat dalam perawatan akibat terinfeksi Covid-19 di RS Tabrani di Kota Pekanbaru pada Senin (11/5). petang. Direktur Corporate Communication RS Tabrani, Ian Machyar, membenarkan bahwa Ustadz Zulkarnain meninggal dunia karena terpapar Virus SARS-CoV-2.
"Benar, Ustadz (Zulkarnain) sudah meninggal dunia. Baru saja satu menit setelah selesai adzan Maghrib," kata Ian Machyar kepada wartawan di Pekanbaru, Riau, Senin sore.
Ian mengatakan, kondisi almarhum terus memburuk sehingga harus mendapatkan perawatan dengan ventilator di ruang ICU RS Tabrani. Menurut dia, Ustadz Zulkarnain dirawat setelah terkonfirmasi Covid-19 sejak 2 Mei.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, Ustadz Tengku Zulkarnain berada di Pekanbaru untuk melakukan safari dakwah keliling Riau saat bulan Ramadhan. Kemungkinan dari kegiatan itu, pria berdarah Melayu Deli tersebut terpapar Covid-19.
Solihin, yang merupakan menantu almarhum, menyatakan, pihak keluarga sama sekali tidak terkejut Ustadz Tengku Zulkarnain menginggal akibat Covid-19 mengingat mobilitas almarhum yang cukup tinggi dalam berdakwah ke berbagai daerah. Menurut Solihin, semasa hidupnya, Ustadz Zulkarnain tidak memiliki penyakit serius.
"Tentunya, kemungkinan beliau terpapar selalu ada. Kami mohon doa kepada semua agar almarhum diterima di sisi-Nya," ujar Solihin.
Selamat jalan menghadap Sang Khaliq, Tengku Zulkarnaen. Sy sering merasa dicerca tanpa alasan yg tepat oleh almarhum tp sy diam krn sy tahu almarhum merasa sedang berjuang. Baru sj ada berita beliau wafat, sy sdh rindu lg kpd-nya. Semoga Allah mengampuni dan memberi surga-Nya.
— Mahfud MD (@mohmahfudmd) May 10, 2021
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Riau dr Indra Yovi meminta kepada masyarakat yang berkontak erat dengan almarhum Ustadz Tengku Zulkarnain agar segera menjalani tes cepat untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut.
"Tolong segera dikasih tahu bagi yang berkontak sekitar dua minggu sebelum beliau (Tengku Zulkarnain) dirawat untuk segera rapid test," kata Indra Yovi di Pekanbaru, Senin malam.
Proses pemberitahuan itu bisa dilaporkan ke puskesmas terdekat agar bisa dilacak (tracking) dan ditelusuri (tracing). Dengan demikian, hal itu mempermudah pencegahan penyebaran Covid-19.
Indra Yovi juga menyebut ada lima kabupaten dan kota di Riau yang berisiko mengalami lonjakan pasien Covid-19 sehingga harus diwaspadai dan diantisipasi. Lima daerah itu terus mengalami peningkatan kasus Covid-19.
"Ada lima daerah yang harus mewaspadai lonjakan kasus positif. Daerah ini masuk zona merah dan kasus Covid-19 di wilayah tersebut terus mengalami peningkatan, yaitu Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kampar, dan Kota Dumai," ujar Indra Yovi.
Ia juga kembali mengimbau agar masyarakat dapat menunda mudik dan mengikuti anjuran pemerintah terkait larangan mudik untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19. Saat ini, kasus Covid-19 di Riau telah mencapai 48.872 kasus dan 1.225 orang di antaranya meninggal dunia dengan kondisi terkonfirmasi virus corona. Kasus pasien meninggal harian terbanyak tercatat pada Ahad (9/5), yakni 26 meninggal dunia.