Selasa 11 May 2021 04:22 WIB

Angka Mudik Menurun, Menhub Apresiasi Masyarakat

Di sektor transportasi udara, penurunan penumpang tercatat mencapai 93 persen.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Seorang pemudik yang menggunakan sepeda motor menyiapkan surat jalan saat terjebak kemacetan di posko penyekatan mudik Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/5). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi masyarakat, TNI dan Polri, serta pemerintah daerah yang telah menyambut baik upaya pengendalian mobilitas selama lebaran melalui kebijakan larangan mudik.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Seorang pemudik yang menggunakan sepeda motor menyiapkan surat jalan saat terjebak kemacetan di posko penyekatan mudik Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/5). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi masyarakat, TNI dan Polri, serta pemerintah daerah yang telah menyambut baik upaya pengendalian mobilitas selama lebaran melalui kebijakan larangan mudik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi masyarakat, TNI dan Polri, serta pemerintah daerah yang telah menyambut baik upaya pengendalian mobilitas selama lebaran melalui kebijakan larangan mudik. Ia menyebut, jumlah masyarakat yang melakukan mudik lebaran mengalami penurunan yang signifikan pada periode 6-9 Mei 2021.

"Kami juga mengapresiasi TNI-Polri dan Pemda yang melakukan effort yang baik terhadap upaya penyekatan di mana kemarin sempat melakukan kunjungan ke tiga tempat, Merak, Bakauheni, dan Brebes, penurunannya begitu signifikan, sebanyak 90 persen," kata Budi di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (10/5).

Baca Juga

Di sektor transportasi udara, penurunan penumpang tercatat mencapai 93 persen. Sedangkan di transportasi laut dan kereta api, penurunan penumpang sebesar 90 persen dan transportasi darat menurun 40 persen.

Budi mengatakan, pemerintah terus berupaya menekan mobilitas penduduk untuk menjaga keselamatan masyarakat dari penularan Covid-19. Namun, pemerintah tetap membuka akses bagi kelancaran mobilitas transportasi di sektor logistik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Untuk sektor logistik hanya turun kira-kira 3-5 persen," tambah Budi.

Sebelumnya, pada periode 22 April-5 Mei, Menhub menyebut terjadi peningkatan jumlah arus mobilitas yang keluar dari tempat asalnya sebesar 20-30 persen. Karena itu, pemerintah memperketat persyaratan bagi para pelaku perjalanan dengan melampirkan hasil swab PCR Antigen dan GeNose dalam 1x24 jam.

"Dari pantauan yang kami lihat di survei, mudik ini masih bisa meningkat mungkin besok dan lusa. Oleh karena itu, kami mengimbau saudara-saudara kita untuk tetap tidak melakukan mudik," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement