Senin 10 May 2021 14:46 WIB

Wisatawan Melonjak, Ini yang Dilakukan Disparbud

Diharapkan antisipasi yang dilakukan pemda dapat mencegah penyebaran Covid-19

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Suasana pengunjung Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Ahad (9/5). Mendekati Lebaran pusat-pusat perbelanjaan di Kota Bandung diserbu pengunjung.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Suasana pengunjung Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Ahad (9/5). Mendekati Lebaran pusat-pusat perbelanjaan di Kota Bandung diserbu pengunjung.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG---Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, Dedi Taufik memprediksi lonjakan wisatawan ke berbagai destinasi akan terjadi setelah lebaran. Menuru Dedi, ia sudah menyiapkan beragam upaya mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19.

Dedi mengatakan, jelang libur Idul Fitri 1442 H, beragam upaya sudah dilakukan di antaranya memonitor protokol kesehatan di sejumlah destinasi wisata, 8-9 Mei 2021. "Ada tim khusus yang disebar ke 25 kabupaten kota," ujar Dedi, Senin (10/5).

Selain mengecek protokol kesehatan, kata dia, dilakukan juga kegiatan rapid tes antigen serta ujicoba pemasangan banner mass tracing QR Code untuk memudahkan pemantauan jika ada pengunjung yang positif. 

“Dari hasil monitoring tersebut, mayoritas destinasi wisata telah menerapkan protokol kesehatan dengan menyiapkan tempat cuci tangan, sabun, dan melakukan pengecekan suhu tubuh,” katanya.

Menurut Dedi, semua pengelola destinasi wisata telah menaati peraturan pemerintah untuk melakukan pembatasan jam operasional serta pembatasan jumlah pengunjung. 

"Sejauh ini belum banyak pergerakan orang mendatangi destinasi wisata. Diperkirakan jumlahnya akan melonjak setelah Hari Raya Idul Fitri,” katanya.

Selain itu, kata dia, tim dari Disparbud berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dalam melakukan sampling rapid tes antigen 272 orang pengunjung destinasi wisata dengan hasilnya semua negatif. Rapid tes antigen akan dioptimalkan pada tanggal 15-16 mei 2021 pasca hari raya idul fitri.

Dedi mengaku, sudah mendatangi beberapa tempat dan bertemu dengan pengelola destinasi wisata untuk memberi arahan agar tidak lengah dalam menekan penyebaran Covid-19.

Sesuai arahan Kapolri, kata dia, destinasi wisata yang berada di daerah berstatus Zona Merah atau Risiko Tinggi akan ditutup. Antisipasi perlu disiapkan manakala ada pergerakan masyarakat menuju destinasi wisata setelah masa pelarangan mudik berakhir.

Menurutnya, tempat yang sudah di datangi ada beberapa, di antaranya Kawah Putih Ciwidey Kabupaten Bandung. Di hari berikutnya, mendampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke Situgunung Kabupaten Sukabumi.

"Ya intinya upaya untuk pencegahan akan kami lakukan dengan maksimal. Apabila ada pergerakan menuju objek wisata, kita lakukan antisipasi. Ada 15 ribu Antigen yang akan kita sebar ke tempat-tempat wisata," katanya.

Dedi berharap antisipasi yang sudah disusun secara komprehensif oleh Disparbud Jabar dan Dinas Pariwisata di tingkat Kabupaten Kota bisa mencegah penyebaran Covid-19 pasca lebaran di sektor pariwisata.

"Kami bekerja sama dengan Jabar Digital Service terkait pendataan. Nanti setiap tempat wisata kami akan pasang secara digital perhitungan kapasitas. Misalnya kapasitasnya 500. Nanti ada pemberitahuaan di sini kapasitas sudah penuh. Anda tidak bisa datang ke tempat wisata itu," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement