REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Perbatasan antara Provinsi Gorontalo -Sulawesi Utara di Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, menjadi salah satu titik perhatian larangan mudik lebaran 2021. Di titik ini, Polda Gorontalo mendirikan posko untuk memantau kendaraan yang keluar masuk provinsi ini.
Untuk mengetahui kesiapan personel gabungan dalam pelaksanaan larangan mudik lebaran, Gubernur dan Kapolda Gorontalo melakukan pengecekan, Kamis (6/5).
Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Wahyu Tri Cahyono SIK mengatakan, Gubernur Rusli Habibie, Kapolda Gorontalo Irjen Pol Dr Akhmad Wiyagus, dan Danrem 133/NWB Brigjen TNI Bagus Antonov Hardito, juga melakukn koordinasi dengan Forkopimda Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Gubernur Sulut, Olly Dondokambey dan Kapolda Sulut, Irjen Pol Nana Sujana hadir dalam koordinasi perbatasan tersebut. "Forkopimda Gorontalo-Sulut siap melakukan penerapan larangan mudik lebaran," kata dia.
Menurut Wahyu, ada empat pos pengamanan perbatasan yang disiapkan untuk mendukung penerapan larangan mudik lebaran. Empat pos tersebut berada di perbatasan Gorontalo – Sulteng di Popayato, perbatasan Gorontalo – Sulteng di Buol, perbatasan Gorontalo-Sulut di Atinggola dan perbatasan Gorontalo-Sulut di Taludaa Bone. ‘’Empat titik perbatasan menjadi perhatian kita. Seluruh personel gabungan sudah melaksanakan tugasnya sejak larangan diberlakukan mulai Kamis (6/5),’’ ujar dia.
Dari hasil pengecekan di Pos Pengamanan Perbatasan, kata Wahyu, seluruh personel gabungan TNI-Polri, Dinas Kesehatan, Satpol PP, dan dinas terkait lainnya telah siap. "Penutupan arus mudik lebaran ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19. Kami berharap masyarakjat mematuhi larangan mudik ini untuk keselamatan diri sendiri dan keluarga," kata dia.