REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, mulai 28 April hingga 4 Mei 2021 ada 4.197 pekerja migran maupun warga negara Indonesia yang kembali ke Jatim dan telah menjalani tes swab Covid-19. Sebanyak 132 WNI menjalani karantina di hotel, dan 4.092 PMI di Asrama Haji Surabaya.
Setelah menjalani rangkaian tes swab, PMI yang dinyatakan positif Covid-19 tercatat sebanyak 35 orang. Dari jumlah itu, 30 PMI dirujuk ke RS Lapangan, 1 orang dikirim di rumah isolasi dan 3 orang lainnya disolasi di kabupaten/kota serta 1 orang dirujuk ke Rumah Sakit.
Mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 varian baru dari India, Afrika Selatan, dan Inggris, para PMI yang menjalani karantina dan hasilnya menunjukkan CT di bawah 25 akan dilakukan sequencing sample. Hal itu diakuinya sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona varian baru di Jatim.
"Sequencingnya nanti akan diberikan kepada Institute of Tropical Disease (ITD) Unair dan di Litbangkes Jakarta. Kenapa disequencing, karena kita sama-sama melakukan langkah antisipasi dan mitigasi terhadap varian Covid-19 baru," kata Khofifah di Surabaya, Kamis (6/5).
Khofifah juga mengaku telah memfasilitasi pelayanan kesehatan khusus bagi para PMI yang memiliki penyakit bawaan seperti stroke dan lainnya. Jika mereka dirawat di RS Pemprov Jatim maka semua biaya dalam tanggungan Pemprov Jatim.
"Kalau ada yang memang memilih untuk mendapat perawatan khusus di sini, seluruh tanggungan pelayanan kesehatan akan ditanggung oleh Pemprov Jatim," ujarnya.
Khofifah juga minta Kadishub Jatim secara berkelanjutan mengkordinasikan untuk mempercepat proses kepulangan parapara PMI setelah hasil swab PCR-nya negatif. Khofifah juga memerintahkan jajaran Dinas Perhubungan Jatim untuk menyiapkan surat jalan kepada para PMI yang akan kembali ke kampung halamannya.
"Mereka ini adalah para pekerja dari luar negeri yang habis masa kontraknya di luar negeri. Dan mereka harus dibekali surat jalan, mengingat mulai 6 Mei sudah diberlakukan pelarangan mudik di sejumlah wilayah," kata dia.