REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA- Kepala Polda Papua, Inspektur JenderalPolisi Mathius Fakhiri,memastikan pelaksanaan penegakan hukum terhadap kelompok bersenjata yang sudah diidentifikasi di sana dan menangkap mereka dalam keadaan hidup agar bisa digali keterangan.
Polisi, kata dia melalui telepon dari Jayapura, Kamis (6/5), sudah memetakan ada enam kelompok bersenjata yang aktif melakukan aksi tindak kekerasan. "Enam kelompok itu di antaranya yang dipimpin Lekagak Telenggen dan Egianus Kogoya," kata dia.
"Penegakan hukum tetap dilakukan mengingat aksi-aksi penembakan yang dilakukan sudah sangat meresahkan," kata dia.
Penegakan hukum itu secara terukur agar dapat meminimalisir dampaknya sehingga tidak menimbulkan luka di masyarakat.
Selain itu juga diupayakan semaksimal mungkin agar dapat menangkap anggota kelompok bersenjata dalam keadaan hidup sehingga penyidik dapat menggali terkait jaringannya.
Petugas gabungan juga juga merangkul semua elemen masyarakat termasuk kepala daerah setempat. "Diharapkan anggota KKB sadar dan mau bergabung dengan masyarakat lainnya," katanya.
Secara terpisah, Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo mengajak masyarakat Papua untuk membangun situasi keamanan yang kondusif di Bumi Cenderawasih.
"Keamanan bukan hanya domain TNI dan Polri, namun seluruh masyarakat, para pemangku kepentingan yang ada di Tanah Papua," katanya di Jayapura, Kamis.
Menurut Pangdam Yogo, untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat bersama-sama dengan institusi keamanan membangun Tanah Papua dengan hati."Dengan semangat membangun maka Papua akan maju dan sejahtera ke depannya," ujarnya.
Dia menjelaskan jika kondisi aman, maka masyarakat dapat membangun tanahnya sendiri."Apalagi dalam waktu dekat akan menghadapi PON pada Oktober 2021 di Provinsi Papua," katanya lagi.
Dia menambahkan sesuai dengan pesan dari Sekda Provinsi Papua Dance Yulian Flassy, tidak boleh ada kata tidak untuk penyelenggaraan PON."Kami pastikan penyelenggaraan PON dapat berjalan aman dan sukses," ujarnya.