Rabu 05 May 2021 21:34 WIB

Kemenkes: 1 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Telah Digunakan

Sudah digunakan 1.010.711 untuk dosis pertama dan 17 dosis untuk dosis kedua.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Mas Alamil Huda
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 Astrazeneca kepada buruh di Pendopo Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (1/5/2021). Sebanyak 500 buruh dari berbagai element tersebut menerima vaksinasi Covid-19 dalam rangka peringatan Hari Buruh Sedunia.
Foto: Umarul Faruq/ANTARA
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 Astrazeneca kepada buruh di Pendopo Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (1/5/2021). Sebanyak 500 buruh dari berbagai element tersebut menerima vaksinasi Covid-19 dalam rangka peringatan Hari Buruh Sedunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksin Covid-19 AstraZeneca telah tiba di Tanah Air beberapa waktu lalu. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sejauh ini sudah menggunakan sekitar 1 juta dosis vaksin AstraZeneca. 

Pelaksana tugas Direktur Surveilans dan Karantina Kemenkes Prima Yosephine mengatakan, jumlah 1 juta merupakan vaksin dosis pertama. "Sampai kemarin sudah 1 juta dosis vaksin AstraZeneca yang kita pakai, sudah digunakan 1.010.711 vaksin digunakan untuk dosis pertama dan 17 dosis untuk dosis kedua," kata Prima dalam media briefing secara virtual, Rabu (5/5).

Prima mengatakan, vaksin AstraZeneca memang sempat menjadi polemik di Indonesia beberapa waktu lalu. Polemik itu seputar dampak atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) akibat vaksin ini. Namun, dia memastikan tidak ada masalah.

"European Medicine Agency sudah membahas dan sampaikan bahwa tidak ada masalah terkait vaksin AstraZeneca secara menyeluruh," ungkapnya.

Menurutnya, dalam informasi produk vaksin AstraZeneca, telah dicantumkan peringatan kehati-hatian dalam menggunakannya. Terutama kepada orang-orang yang memiliki trombosit tinggi dan memiliki pembekuan darah.

"Tapi disampaikan, demam, pegal-pegal itu juga kejadian yang sering dialami setelah dapat vaksinasi ini, namun bisa diatasi dengan analgetik biasa saja, misal parasetamol," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement