Rabu 05 May 2021 15:09 WIB

Analisis Ekonomi Indonesia Kuartal I 2021

Indonesia mencatat kontraksi alias pertumbuhan ekonomi minus pada kuartai I 2021

Pengamat Ekonomi dan Perbankan Ryan Kiryanto
Foto:

Oleh : Ryan Kiryanto, Pengamat Ekonomi dan Perbankan

Yang juga perlu menjadi perhatian, struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada Q1-2021 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa sebesar 58,70 persen, dengan kinerja ekonomi yang mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,83 persen (yoy). Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan PDB nasional yang sebesar 0,74 persen (yoy). 

Alhasil, secara kumulatif PDB Indonesia hanya mampu tumbuh minus 0,74 persen (yoy), meskipun kelompok provinsi di Pulau Maluku dan Papua mampu mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 8,97 persen (yoy) dengan peranan sebesar 2,44 persen terhadap total PDB.

Bahwa beberapa lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif, yaitu Informasi dan Komunikasi sebesar 8,72 persen; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 5,49 persen; dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 3,64 persen. Hal ini tidak terlalu mengejutkan karena ketiga lapangan usaha tersebut justru terdampak positif oleh pandemi Covid-19. 

Dengan kata lain, ketiga lapangan usaha tersebut termasuk ke dalam kelompok the winners pada masa pandemi.

Diyakini, PDB Indonesia pada Q2-2021 akan tumbuh lebih kuat dan ekspansif dengan perkiraan awal pada rentang 5,0-7,0 persen (yoy) jika dibandingkan realisasi PDB Q2-2020 yang rendah pada level minus 5,32 persen (yoy). 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement