REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya meminta masyarakat melaksanakan Sholat Id pada Hari Raya Idul Fitri 1422 HijriyahTahun 2021 di masjid-masjid di lingkungan permukiman masing-masing. Ia mengingatkan agar protokol kesehatan diterapkan secara ketat saat sholat Idul Fitri.
"Sedangkan Sholat Id di tingkat Kota Bogor yang diselenggarakan forkopimda (forum komunikasi pimpinan daerah) di tempat terbuka seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini tidak diadakan," kata Bima Arya di Kota Bogor, Senin (3/5).
Menurutnya, Sholat Id tingkat Kota Bogor yang diselenggarakan forkopimda seperti pada tahun-tahun sebelumnya dilaksanakan di tempat terbuka, yakni di Kebun Raya Bogor, tahun ini tidak dilaksanakan dengan pertimbangan untuk menghindari kerumunan masyarakat. "Kalau sampai terjadi kerumunan masyarakat dalam jumlah besar, maka berpotensi terjadi penularan Covid-19. Risiko ini yang harus dihindari," katanya.
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Agama RI Nomor 03 Tahun 2021 tentang Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1442 Hijriyah mengatur bahwa Sholat Id boleh dilaksanakan di lingkungan permukiman, dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. "Namun, di lokasi tertentu Satgas Penanganan Covid-19 bisa mengeluarkan kebijakan khusus untuk mengantisipasi munculnya lonjakan kasus baru Covid-19," katanya.
Karena itu, kata Bima, pada rapat koordinasi Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor, pekan lalu, telah disepakati pelaksanaan Shalat Id tingkat Kota Bogor tahun ini ditiadakan. Untuk di masjid-masjid di lingkungan permukiman, kata dia, pengelola masjid harus menyiapkan tempat shalat dengan berjarak dan kapasitasnya hanya 50 persen.
"Jamaah yang hadir untuk shalat di masjid juga harus memakai masker dan membawa sajadah masing-masing," katanya.
Bima menegaskan, pengetatan protokol kesehatan ini, tujuannya untuk menekan penularan Covid-19 pada bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri,agar tidak terjadi lonjakan kasus baru Covid-19.