REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Juru Bicara (Jubir) Satgas COVID-19 di Provinsi Riau, dr Indra Yovi mengemukakan, angka kematian akibat positif COVID-19 kembali memecahkan rekor. Saat ini tercatat sebanyak 16 orang meninggal akibat COVID-19 di Riau, sesuai data terbaru pada Ahad (2/5).
"Selain kasus meninggal dunia, juga tercatat hingga Minggu (2/5) ada penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 hampir mencapai 600 kasus," katanya di Pekanbaru.
Dia mengatakan bahwa jumlah kasus tersebut menjadi sangat mengkhawatirkan untuk semua masyarakat Riau, terutama tenaga kesehatan di rumah sakit. Sebab, kata dia, 16 orang yang meninggal hari Ahad ini, dan pada Sabtu (1/5) 15 orang, maka kasus ini menjadi sangat mengkhawatirkan, terutama tenaga kesehatan di rumah sakit di Kota Pekanbaru.
"Kini jumlah tingkat keterisian tempat tidur pasien COVID-19 di rumah sakit mencapai 81 persen, meski masih ada tersisa 19 persen lagi, dan 19 persen tersebut bukan hal baik," katanya.
"Dan kita maunya apa, mau penuhi rumah sakit atau diturunkan dan dikendalikan, terserah," katanya.
Untuk itu, ia kembali mengimbau kepada seluruh masyarakat Riau, terutama di Kota Pekanbaru, karena setengah kasus COVID-19 terjadi di Pekanbaru sehingga harus terus mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Kemudian, untuk kegiatan nongkrong di kafe atau bepergian ke tempat yang tidak penting untuk dihindari dulu.
Ia menyarankan masyarakat terutama umat Islam di bulan Ramadhan 1422 Hijriah ini untuk meningkatkan keimanan kepada Tuhan. Kondisi seperti ini sangat mengkhawatirkan.