Ahad 02 May 2021 20:17 WIB

PDIP-PAN Dorong Pemuda Muhammadiyah Didik Pemuda Negarawan

Pemuda negarawan harus didorong demi kemajuan Indonesia Raya di mata dunia.

Rapat Koordinasi Nasional Pemuda Muhammadiyah, berterma
Foto:

Lalu Hasto bicara soal kondisi Indonesia yang sejak 1997-1998, kedaulatan politik negara berusaha dikontrol lewat Letter Of Intent IMF. Lalu terjadi juga reproduksi American Politics di Indonesia dengan credo one man, one vote, dan one value yang menggantikan demokrasi musyawarah.

Akibatnya, muncul berbagai dampak negatif dimana terjadi konvergensi politik-hukum-kapital-pemilik media; meningkatnya primordialisme, hingga konflik Pancasila melawan ideologi transnasional.

Situasi ini membuat Indonesia mundur dari kemajuan yang pernah terjadi sebelumnya. Di era kepemimpinan Bung Karno, kekuatan Pancasila berhasil mendorong kemerdekaan bangsa Maroko, Tunisia dan Aljazair, serta dukungan penuh bagi Palestina dan Pakistan.

"Aljazair merdeka karena campur tangan Indonesia. Apa kita tak bangga? Tiba-tiba sekarang kita cuma melihat ke dalam, masalah di dalam negeri melulu, seakan terjadi konflik antara Pancasila dan Islam. Padahal dahulu, Pancasila justru memerdekakan negara dunia Islam," kata Hasto. 

"Kenapa tiba-tiba sekarang semuanya mikir ke dalam? Hanya berdansa untuk 2024? Dimana kekuatan kita untuk memerdekakan bangsa lain? Maka kita harus outward looking," tegasnya.

 "Konflik Timur Tengah, Korea, Laut Tiongkok Selatan, harusnya kita yang campur tangan sebagai peace facilitator. Dengan Pancasila, dan politik kuar negeri bebas aktif Indonesia menjadi solusi bagi perdamaian dunia. Karena itulah kuta harus percaya diri dengan kekuatan Pancasila. Semangat inilah kita harapkan dari Pemuda Muhammadiyah. Bagaimana anda mendorong sinar cahaya Muhammadiyah bagi kemajuan peradaban Indonesia dan dunia seperti disampaikan Bung Karno, Islam is a progress," urainya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement