Ahad 02 May 2021 04:01 WIB

Wiku Minta Posko Desa Bantu Tekan Kasus Covid-19

Peran posko desa penting karena memahami langsung kondisi masyarakat.

 Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, mengajak posko Covid-19 tingkat desa/kelurahan meningkatkan perannya di masa mudik Lebaran untuk menekan lonjakan kasus Covid-19.
Foto: Satgas Covid-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, mengajak posko Covid-19 tingkat desa/kelurahan meningkatkan perannya di masa mudik Lebaran untuk menekan lonjakan kasus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mendorong agar posko desa/kelurahan makin meningkatkan perannya untuk membantu menekan kasus Covid-19. Peran posko sangat penting dalam mendukung kesuksesan segala upaya pengendalian kasus Covid-19.

"Adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Mikro dan posko di tingkat desa/kelurahan yang berfungsi dengan baik seharusnya bisa meredam potensi kenaikan kasus," kata Wiku saat dihubungi, Sabtu (1/5). Posko berfungsi untuk pencegahan, penanganan, pembinaan, pendukung. Termasuk menyebarluaskan informasi, mendidik masyarakat dan memastikan protokol kesehatan diterapkan.

Baca Juga

Menurut Wiku, pengendalian kasus Covid-19 harus selalu diupayakan oleh infrastruktur koordinasi dan kelembagaan pusat hingga daerah. Dalam organisasi Satgas Daerah dan posko tersebut sudah ada unsur pemerintah daerah, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian RI (Polri), tokoh masyarakat, tokoh agama dan unsur masyarakat lainnya. Fungsi pembinaan yang dilakukan oleh anggota TNI dan Polri bila ada pelanggaran protokol kesehatan di masyarakat dalam skala mikro.

Diberitakan, adanya indikasi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia dalam kurun sepekan terakhir akibat perilaku abai masyarakat terhadap protokol kesehatan. "Kemarin kita tahu, biasanya laju kasus Covid-19 di Indonesia di bawah 5.500 kasus. Kemarin faktanya meningkat sebanyak 5.800. Artinya ada tambahan sebanyak 600 kasus," kata Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi saat memberikan keterangan kepada wartawan secara virtual, Jumat (30/4) sore.

Walaupun kasus terkonfirmasi di Indonesia secara rata-rata masih dalam batas normal, kata Siti Nadia, namun peningkatan kasus kematian dalam sepekan terakhir meningkat sebanyak 20 persen. Selain itu, ditemukan klaster baru dalam sepekan terakhir yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia akibat perilaku abai masyarakat terhadap protokol kesehatan.

"Pekan ini muncul berbagai kluster, seperti perkantoran, buka puasa bersama, tarawih di Banyumas, mudik di Pati hingga takziah di Semarang," ujar Siti. Ia mengatakan kemunculan klaster baru sangat mengkhawatirkan sebab tingkat penyebaran virus yang bersifat masif sehingga jumlah warga yang positif terinfeksi Covid-19 meningkat dalam waktu singkat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement