Jumat 30 Apr 2021 08:26 WIB

Kasus Pasien Covid 19 Meninggal Alami Kenaikan

Ada kenaikan angka kematian dibanding dibanding bulan Maret 2021,"

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas membawa peti mati jenazah pasien Covid-19 untuk dimakamkan (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas membawa peti mati jenazah pasien Covid-19 untuk dimakamkan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Kasus kematian akibat Covid 19 di Kabupaten Banyumas, mulai mengalami kenaikan. Wakil Bupati Sadewo Tri Lastiono menyebutkan, hingga Rabu (28/4), tercatat jumlah kematian akibat Covid 19 di Banyumas sebanyak 35 orang. "Ada kenaikan dibanding dibanding bulan Maret 2021," jelasnya, Kamis (29/4).

Dia menyebutkan, jumlah kenaikan kasus kematiannya memang tidak terlalu banyak. Dibanding dengan Bulan Maret yang jumlah kematiannya sebanyak 27 pasien, jumlah kematian pada April 2021 hingga tanggal 28, hanya mengalami kenaikan delapan orang atau sekitar 30 persen. "Jadi, yang pada Maret kematian akibat Covid 19 sudah dibawah satu, Bulan April ini naik lagi di atas satu," katanya.

Baca Juga

Untuk itu, Wabup mengingatkan agar tren ini diwaspadai. "Terutama bagi warga Banyumas, agar mengetatkan lagi penerapan protokol kesehatan. Jangan sampai ada lonjakan luar biasa, apalagi sampai seperti di India," katanya.

Kepada perantauan asal Banyumas maupun warga dari luar yang ada di Banyumas, Wabup meminta agar mematuhi larangan pemerintah agar tidak mudik dulu. "Ini benar-benar harus ditaati, karena dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, setiap weekend atau libur panjang, selalu saja terjadi kenaikan kasus Covid 19," katanya.

Mengenai jumlah kasus harian Covid 19 di Banyumas, Wabup mengaku belum mendapat angka pastinya. Namun dari data zona per RT, dia menyebutkan sekitar 94 persen wilayah RT yang ada di Banyumas masih masuk zona RT. "Ini artinya, 94 persen wilayah RT di Banyumas tidak ada yang terjangkit Covid 19," jelasnya.

Namun dia juga mengingatkan, perubahan status zona per RT yang terjadi selama ini, seringkali berlangsungs engat cepat. "Yang tadinya hijau, bisa berubah menjadi orange bahkan merah sekaligus karena banyak yang terjangkit," jelasnya.

Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Banyumas dr Ivone Rusyandari, menyebutkan permintaan plasma konvalesen untuk terapi pasien Covid 19 dari rumah sakit-rumah sakit di Banyumas, sebenarnya tidak ada kenaikan. "Sejauh ini, masih relatif sama dengan sebelumnya. Tidak ada kenaikan," jelasnya.

Namun dia mengakui, permintaan plasma konvalesen dari luar Banyumas, memang mengalami kenaikan. "Terutama dari rumah sakit rumah sakit di Semarang, karena permintaan bisa sampai ke PMI Banyumas," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement