REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, Pemerintah Kota Tangerang melakukan sejumlah rencana untuk mengantisipasi kegiatan masyarakat pada momen Lebaran 1442 Hijriyah/ 2021 Masehi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memastikan tempat-tempat wisata tidak dibuka.
Arief menegaskan, hal itu dilakukan guna meminimalisir terjadinya kerumunan pada momen libur Idul Fitri, mengingat kasus Covid-19 kerap kali mengalami lonjakan pada momen liburan. Di samping itu juga belajar dari kasus Covid-19 di India yang saat ini tengah mengalami 'tsunami' Covid-19 setelah adanya aktivitas masyarakat yang tinggi dan menimbulkan kerumunan.
"Untuk pertokoan dan mal akan dilakukan koordinasi lebih lanjut agar bisa diantisipasi kerumunan masyarakat," ujar Arief, Kamis (29/4).
Lebih lanjut Arief menuturkan, Pemkot Tangerang juga menunggu arahan dari Provinsi Banten terkait aturan dan kebijakan interaksi sosial masyarakat. Serta aturan bagi masyarakat yang bepergian dalam satu Provinsi Banten.
"Arahannya seperti apa, karena ada masyarakat yang keluarganya di luar Kota Tangerang tapi masih di Provinsi Banten," terangnya.
Sementara itu, Gubernur Banten Wahidin Halim meminta kepala daerah se-Provinsi Banten untuk melakukan pengaturan dan pengendalian terkait dengan tempat-tempat wisata yang buka pada momen Lebaran. Dia menyebut, walau bagaimanapun pihaknya tetap mengikuti arahan pemerintah pusat yang melarang mudik, namun tetap membuka tempat wisata.
"Bahwa di satu pihak mudik dilarang tapi wisata dibuka. Kalau tidak pulang mudik, pastinya akan ke pantai. Kemungkinan juga masyarakat akan berbondong-bondong ke mal atau pusat perbelanjaan di Tangerang Raya," ujar Wahidin.