Rabu 28 Apr 2021 15:09 WIB

Ramadhan di Masa Pandemi Momentum Bangun SDM Unggul

Puaa adalah jalan pintas mendongkrak kualitas ketaqwaan seorang ataupun umat Muslim.

Ilustrasi Ramadhan
Foto:

Hikmah Pandemi Covid-19

Tahun ini, untuk kedua kalinya umat Muslim menjalani ibadah puasa dalam suasana pandemi Covid-19. Dalam banyak hal, kondisi tersebut tentu tidak cukup kondusif bagi umat Islam melakukan berbagai kegiatan yang disyariatkan untuk mengisi bulan suci Ramadhan.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sendiri telah menerbitkan Surat Edaran untuk memberikan panduan beribadah yang sejalan dengan protokol kesehatan, sekaligus untuk mencegah, mengurangi penyebaran dan melindungi masyarakat dari risiko Covid-19. Sebagai panduan beribadah selama bulan suci Ramadhan Menteri Agama menyatakan agar pengurus masjid/mushola dapat menyelenggarakan kegiatan ibadah seperti sholat fardu lima waktu, sholat tarawih dan witir, tadarus Alquran, dan iktikaf dengan pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50 persen dari kapasitas masjid/mushola. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, menjaga jarak aman satu meter antarjamaah, dan setiap jamaah membawa sajadah/mukena masing-masing.

Meski dijalankan dalam panduan protokol kesehatan yang ketat, tentu saja makna dan manfaat puasa tidak akan berkurang. Sebaliknya, ibadah puasa tetap menjadi jalan pintas untuk mengasah kehidupan spiritual.

Puasa juga tetap menjadi kesempatan untuk mengasah kecerdesan emosional dan sosial. Dan tentu saja Puasa juga tetap berfungsi sebagai ajang pembangunan karakter, terutama para generasi muda. Jadi, ibadah puasa, walau berlangsung di tengah pandemi Covid-19, tetap menjadi cara dan kesempatan emas bagi umat Muslim untuk mewujudkan program ‘Merdeka Belajar” sebagai sebuah solusi pendidikan untuk menghasilkan SDM Indonesia yang unggul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement