Selasa 27 Apr 2021 17:33 WIB

Klaster Perkantoran Meningkat, Kebijakan WFH tak Berubah

Satgas minta DKI tutup sementara kantor lokasi klaster perkantoran.

Karyawan beraktivitas di sebuah gedung perkantoran di kawasan Kuningan, Jakarta. Di DKI Jakarta terdapat peningkatan klaster perkantoran dalam dua pekan terakhir, yaitu pada 5-11 April 2021 terdapat 157 positif Covid-19 di 78 perkantoran, sementara pada 12-18 April 2021 jumlah positif Covid-18 meningkat menjadi 425 kasus dari 177 perkantoran.
Foto:

DKI Jakarta bukan hanya berkutat dengan klaster perkantoran, ancaman kenaikan kasus juga diwaspadai terjadi dari kerumunan pendukung Persija Jakarta atau Jakmania di Bundaran HI pada Ahad (25/4) malam. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan terkait kerumunan itu.

“Nanti satgas akan mengecek, melihat secara detail apa yang sesungguhnya terjadi. Apakah ada mobilisasi, apakah ada kesengajaan dan sebagainya,” kata Ariza di Balai Kota Jakarta, Senin (26/4).

Ia pun menyayangkan terjadinya kerumunan tersebut lantaran tidak memperhatikan protokol kesehatan Covid-19. “Kami menyayangkan kegiatan itu dalam satu kesatuan warga bersama dalam jumlah yang besar terjadi kerumunan. Bahkan, tidak sedikit yang tidak menggunakan masker. Tentu kami sangat prihatin dan menyesalkan,” ujarnya.

“Mudah-mudahan, kegiatan seperti ini tidak lagi terulang di masa-masa berikutnya. Sekalipun kita dalam suasana senang, bahagia, bersyukur atas kemenangan, tapi kami minta tetap seluruh warga Jakarta, siapa pun, apa pun tetap melaksanakan protokol kesehatan,” tambah Ariza.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Jakarta agar dapat lebih bijak dalam merayakan kemenangan apapun. Menurutnya, ungkapan rasa syukur itu bisa dilakukan dengan cara memberikan sedekah dan meningkatkan ibadah di bulan Ramadhan ini.

“Mengungkapkan rasa syukur dengan memberikan sedekah, amal jariah, dan lain-lain di masa Ramadhan ini. Mudah-mudahan teman-teman Persija, jajarannya, pemain, pengurus, dan juga Jakmania menunjukkan rasa syukur dengan berbagi bersama warga Jakarta yang membutuhkan,” tutur Ariza.

Kerumunan terjadi setelah Persija Jakarta memenangkan Piala Menpora usai menaklukkan Persib Bandung di Stadion Manahan Solo, Ahad (25/4) malam. Para pendukung Persija tumpah ruah di jalanan protokol Ibu Kota sejak Ahad malam hingga Senin dini hari. Mereka berkonvoi dengan sepeda motor lalu berkumpul di Bundaran HI.

Mereka di sana memainkan kembang api, bernyanyi, dan menyanjung tim kesayangannya. Ada pula yang menceburkan diri ke kolam Bundaran HI. Kerumunan pesta kemenangan itu berakhir setelah dibubarkan aparat kepolisian karena melanggar aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Pembubaran dilakukan sejak pukul 01.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB.

Kepala Satpol PP DKI Arifin mengatakan, kerumunan para pendukung Persija di Bundaran HI itu adalah spontanitas belaka. "Kan munculnya spontanitas. Setelah selesai pertandingan, tiba-tiba dari berbagai tempat muncul menuju satu lokasi gitu," kata dia di Gedung DPRD DKI, Senin (26/4).

Di lain sisi, Arifin mengaku sudah berupaya membubarkan kerumunan itu. Namun, personelnya tak berkutik karena saking banyaknya peserta perayaan itu. "Kita bubarkan, kita sudah imbau untuk bubar dan sebagian jalan. Lalu sebagian datang lagi secara bertahap," ucapnya.

Lantaran dinilai hanya spontanitas belaka, Arifin mengaku tak akan melayangkan surat ke pihak Klub Persija. "Ini kan spontanitas dari masyarakat, bukan Persija," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum The Jakmania, Dicky Soemarno, mengklaim, pihaknya sebenarnya sudah mengimbau para pendukung Persija untuk tidak merayakan kemenangan dengan cara berkonvoi. "Kita sudah melakukan imbauan dan arahan untuk tetap berada di rumah," kata Dicky kepada wartawan.

Namun, nyatanya imbauan tersebut tak dihiraukan oleh sebagian pendukung Tim Macan Kemayoran. Dicky menambahkan, dirinya belum menerima surat panggilan klarifikasi dari pihak kepolisian ihwal kasus kerumunan Jakmania di Bundaran HI. Meski begitu, dia memastikan siap untuk datang jika dipanggil. "Kita komunikasi dan koordinasi kok dengan Polda Metro Jaya," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement