Senin 26 Apr 2021 21:22 WIB

Tim Trauma Healing Sambangi Keluarga Korban Nanggala-402

Tim trauma healing Polda Lampung bantu ringankan psikis keluarga korban Nanggala

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas mengamati peta yang terpasang di Posko Terpadu Perbantuan Evakuasi KRI Nanggala 402, Celukan Bawang, Buleleng, Bali, Senin (26/4). Tim Trauma Healing Polda Lampung menyambangi keluarga korban Letkol (P) Heri Octavian, komandan KRI Nanggala-402 di rumahnya Bandar Lampung, Senin (26/4). Tim memberikan pendampingan secara psikis atas musibah tenggelamnya kapal selam Nanggala yang telah menggugurkan Letkol Heri Octavian dan 52 awak kapal lainnya.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Petugas mengamati peta yang terpasang di Posko Terpadu Perbantuan Evakuasi KRI Nanggala 402, Celukan Bawang, Buleleng, Bali, Senin (26/4). Tim Trauma Healing Polda Lampung menyambangi keluarga korban Letkol (P) Heri Octavian, komandan KRI Nanggala-402 di rumahnya Bandar Lampung, Senin (26/4). Tim memberikan pendampingan secara psikis atas musibah tenggelamnya kapal selam Nanggala yang telah menggugurkan Letkol Heri Octavian dan 52 awak kapal lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Tim Trauma Healing Polda Lampung menyambangi keluarga korban Letkol (P) Heri Octavian, komandan KRI Nanggala-402 di rumahnya Bandar Lampung, Senin (26/4). Tim memberikan pendampingan secara psikis atas musibah tenggelamnya kapal selam Nanggala yang telah menggugurkan Letkol Heri Octavian dan 52 awak kapal lainnya.

"Tujuan tim Trauma Healing untuk memberikan pendampingan secara psikologis kepada keluarga korban tenggelamnya kapal KRI Nanggala-402," kata Kepala Bidang Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad di Bandar Lampung, Senin (26/4).

Ia berharap kedatangan tim Trauma Healing Polda Lampung dapat memberikan keringanan beban psikis keluarga korban yang gugur dalam tugas mengabdi kepada negara. Tim tersebut berkomunikasi secara langsung kepada keluarga korban Letkol Heri Octavian, untuk mengendalikan dampak emasional atas musibah tenggelamnya kapal yang menelan korban jiwa tersebut.

Ketua Tim Trauma Healing Biro Sumber Daya Manusia Polda Lampung AKBP Yuni mengatakan, tim melakukan pendekatan psikologis dengan memberikan semangat dan dukungan kepada keluarga korban yang telah kehilangan anggota keluarganya pada kejadian tenggelamnya KRI Nanggala-402 di perairan Pulau Bali, sejak Rabu lalu.

Menurut dia, tim memberikan pendekatan komunikasi melalui proses konseling kepada anggota keluarga korban, untuk memfasilitasi reaksi emosional keluarga atas musibah yang menimpanya. "Diantaranya ungkapan rasa sedih, rasa cemas, marah, dan harapan-harapan dari keluarga korban," katanya.

Kehadiran tim Trauma Healing ke rumah keluarga korban, diharapkan dapat mengurangi beban psikologis keluarga , dan meminta keluarga dapat bersabar menerima musibah, setelah kejadian tenggelamnya kapal selam Nanggala-402 yang menggugurkan 53 awaknya di dalam perairan laut Bali. Tim juga menguatkan keluarga korban untuk terus berdoa yang terbaik atas kejadian tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement