Senin 26 Apr 2021 18:52 WIB

Soal Reshuffle, PDIP: Jokowi Sedang Tunggu Hari Baik

PDIP tegaskan serahkan soal reshuffle kepada Presiden Jokowi.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bayu Hermawan
Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (26/4).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (26/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ahmad Basarah mengatakan bahwa pihaknya belum tahu waktu pengumuman perombakan atau reshuffle kabinet Joko Widodo atau Jokowi. Menurutnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih menunggu hari baik pengumumannya.

"Saya kira Pak Jokowi sedang menunggu hari baik saja, menunggu hari baik yang menurut hemat beliau itu dapat memberikan kemudahan dan kelancaran struktur kabinet baru," ujar Basarah di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (26/4).

Baca Juga

PDIP, kata Basarah, menyerahkan seluruh keputusan terkait kabinet kepada Jokowi. Termasuk posisi Menteri Investasi dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan-Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek).

"Hak prerogatif Presiden adalah hak subjektif Presiden RI yang dijamin konstitusi, maka kami dari PDIP menyerahkan keputusan hal tersebut kapan mau dilaksanakan, siapa pejabat mau diangkat, itu menjadi wewenang sepenuhnya Pak Jokowi," ujar Basarah.

Juru Bicara (Jubir) Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman belum mau mengungkapkan terkait kapan Presiden Jokowi akan mengumumkan hasil reshuffle kabinet Indonesia Maju Jilid II. Ia mengatakan bahwa reshuffle merupakan hak prerogatif presiden. "Hanya presiden Jokowi dan Allah SWT yang tahu," kata Fadjroel dalam diskusi daring, Sabtu (24/4).

Fadjroel mengatakan reshuffle pasti dilakukan untuk dua kementerian yang telah disetujui DPR yaitu persetujuan perubahan Kementerian Ristek/BRIN yang digabung dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi Kemendikbud Ristek, dan penambahan Kementerian Investasi. 

"Saya bertemu pak Seskab, Pramono Anung untuk memastikan saja bahwa yang tetap ada itu adalah sesuai dengan yang disetujui DPR yakni kementerian investasi dan pengubahan jadi kemendikbud ristek. Mengenai isinya beliau belum beri tahu ke saya karena memang itu adalah hak dari presiden utk sampaikan ke publik jadi bukan dari kami untuk menyampaikannya," ujar Fadjroel.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement