Sabtu 24 Apr 2021 18:48 WIB

China Pakai Tangan ASEAN Selesaikan Krisis Myanmar

Pengaruh China atas Myanmar lebih besar dibanding PBB

Rep: Anadolu/ Red: Elba Damhuri
Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing (kanan) menghadiri KTT ASEAN di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta, Sabtu (24/4/2021). KTT ASEAN yang pertama kali dilakukan secara tatap muka saat pandemi COVID-19 tersebut salah satunya membahas tentang krisis Myanmar.
Foto:

Dalam pertemuan itu, China memberikan dukungan kepada ASEAN untuk menyelesaikan krisis, termasuk mendukung inisiatif Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan konflik Myanmar dengan KTT ASEAN.

"Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, memiliki kekhawatiran yang sama terhadap perkembangan situasi dan tidak ingin melihat rakyat Myanmar menderita," kata Retno pada konferensi pers virtual pada Jumat, 2 April 2021, saat lawatan ke China.

Sementara itu, Ramdhan Muhaimin, pengamat hubungan internasional Universitas Al-Azhar Indonesia, melihat China tidak ingin kehilangan hubungan baik dengan ASEAN baik secara bilateral maupun multilateral hanya karena krisis Myanmar. Apalagi China sedang memperkuat pengaruhnya di kawasan, khususnya Laut China Selatan.

“ASEAN adalah satu-satunya aktor kunci di Asia Tenggara yang bisa diajak bekerja sama dengan China,” kata Ramdhan kepada Anadolu Agency.

Sementara itu, lanjut dia, China meyakini pemberian sanksi terhadap Myanmar oleh negara-negara Eropa dan AS hanya akan memperlemah Myanmar sebagai aliansi China di Kawasan.

“China tetap membutuhkan Myanmar. Dan legitimasi itu diperlukan melalui ASEAN,” ucap Ramdhan.

Namun demikian, Ramdhan khawatir situasi ini akan memposisikan ASEAN kembali di ‘persimpangan jalan’, yakni antara mengakomodasi kepentingan China yang berpengaruh di Kawasan, mengutamakan soliditas sebagai organisasi regional, atau mencari solusi efektif terhadap krisis agar stabilitas politik dan keamanan regional terjaga.

“Menurut saya, ASEAN juga harus mendengar suara-suara atau aspirasi dari pihak-pihak non-junta di Myanmar, terutama pihak pemerintah oposisi dan yang tergulingkan yakni pro-demokrasi,” kata Ramdhan.

 

sumber : Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement